Catatan Kemenkes: 29,8 Juta Masyarakat Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Daftar Keluhan Terbanyak

Kamis, 18 September 2025 – 18:35 WIB

Jakarta, VIVA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga September 2025, hampir 30 juta warga sudah ikut program cek kesehatan gratis (CKG).

Baca Juga :


Banyak Kematian Mendadak, Generasi Muda Tiongkok dalam Bayang-bayang Krisis Kesehatan

Program CKG adalah inisiatif dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk membangun sistem kesehatan yang adil, menyeluruh, dan fokus pada pencegahan di seluruh Indonesia.

“Program Cek Kesehatan Gratis ini sudah menjangkau sekitar 29,8 juta penerima manfaat,” ucap Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, dalam konferensi pers di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, Jakarta Pusat, Kamis, 18 September 2025.

Baca Juga :


870 Warga Pamekasan Terjangkit TBC, 29 Orang Meninggal

Sementara itu, total warga yg sudah mendaftar CKG tercatat sebanyak 32,3 juta orang yang tersebar di 10.226 puskesmas di seluruh Indonesia.

Program CKG resmi dimulai oleh Presiden Prabowo pada 10 Februari 2025 sebagai bagian dari strategi nasional untuk membangun sistem kesehatan yang adil.

Baca Juga :


Pelajar di Kalteng Sudah Rasakan Manfaat Program CKG dan MBG

Selain pelaksanaan nyata dari PHTC, program ini juga bagian dari Asta Cita untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sehat, produktif, dan terlindungi sejak dini.

Layanan ini diberikan gratis minimal satu kali dalam setahun. Tahun ini pemerintah mentargetkan 60 juta penerima manfaat dan cakupan penuh secara bertahap untuk seluruh rakyat Indonesia.

CKG melibatkan puskesmas, posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, dan komunitas.

Endang menjelaskan, dari 29,8 juta warga yg sudah dapat layanan kesehatan gratis, 5,9 juta di antaranya adalah pelajar dari 91.184 sekolah. Mulai dari jenjang SD sampai SMA, termasuk pesantren di 38 provinsi.

MEMBACA  Sejarah Indonesia Akan Ditulis Kembali, Anies Baswedan Ingatkan Pentingnya Objektivitas

Endang mengatakan sebaran peserta cek kesehatan gratis meliputi perempuan sebanyak 17.176.524 orang dan laki-laki sebanyak 12.688.214 orang. Peserta terbanyak dari Jawa Tengah, lalu Jawa Timur, dan Jawa Barat.

“Tentu kita bisa paham karena jumlah penduduknya sangat besar di provinsi-provinsi tersebut. Tapi kita juga ingin provinsi lain segera mengejar dengan kecepatan yang sama,” katanya.

Provinsi yang jumlah peserta CKG-nya masih sedikit, kata Endang, adalah Provinsi Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.

Untuk mencapai target 60 juta penerima manfaat tahun ini, Endang menyatakan pemerintah akan terus memaksimalkan tren pendaftar dan kehadiran per hari dari periode 10 Februari sampai 17 September 2025, yaitu 603.059 pendaftar dan 491.597 orang setiap harinya, baik di puskesmas maupun di sekolah.

Data Penyakit yang Terdeteksi

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)

Soal hasil pemeriksaan kesehatannya, Endang memaparkan, untuk bayi baru lahir ditemukan lima masalah kesehatan tertinggi.

Yaitu kelainan saluran empedu, bayi lahir dengan berat rendah, penyakit jantung bawaan kritis, hipotiroid kongenital, dan defisiensi enzim G6PD (kelainan yg bikin tubuh kekurangan enzim pelindung sel darah merah).

Sementara, pada balita masalahnya adalah gigi karies, anemia, stunting, gizi kurang, dan perkembangan tidak normal. Dan untuk hasil pemeriksaan dewasa, lima besar masalah kesehatan adalah kurang aktivitas fisik, karies gigi (gigi berlubang), obesitas sentral, kelebihan berat badan (overweight) & obesitas, serta hipertensi.

“Jadi pesan kami, pertama tolong program CKG ini dimanfaatkan. Sekolah-sekolah juga didatangi dan orang tua mengizinkan anak-anaknya untuk ikut cek kesehatan gratis,” ujar Endang.

Halaman Selanjutnya

CKG melibatkan puskesmas, posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, dan komunitas.