Cadangan Emas Rusia Capai Rp5.189 Triliun, Sanksi Barat Tembus!

Selasa, 9 Desember 2025 – 11:09 WIB

Jakarta, VIVA – Cadangan emas milik Rusia telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yaitu senilai US$311 miliar (sekitar Rp5.189 triliun).

Baca Juga:


Perusahaan Anak BRI Group Catat Laba Rp8,2 Triliun, Kontribusi ke Induk Capai 19,9 Persen

Logam mulia, yang biasanya dianggap sebagai pelindung dari inflasi dan naik-turunnya nilai mata uang, telah menembus harga historis US$4.000 (sekitar Rp66,7 juta) per ons pada Oktober 2025.

Sebagai perbandingan, di tahun 2023, emas masih diperdagangkan dibawah US$2.000 (sekitar Rp33,3 juta) per ons. Berdasarkan data dari Bank Sentral Rusia, cadangan emas negaranya telah mencapai Rp5.189 triliun per tanggal 1 Desember 2025.

Baca Juga:


Residivis Bobol Rumah di Tangerang, 50 Gram Emas hingga Uang Rp 25 Juta Raib

Perkiraan ini menunjukan bahwa investasi Moskow dalam emas batangan telah naik sebesar US$92 miliar (sekitar Rp1.535 triliun) dalam waktu dua belas bulan terakhir.

Bulan lalu, Dewan Emas Dunia (WGC) menempatkan Rusia sebagai investor emas terbesar kelima di dunia, hanya didahului oleh Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan Prancis.

Baca Juga:


Harga Emas Hari Ini 6 November 2025: Produk Antam Melorot di Akhir Pekan

Di Forum Investasi Russia Calling!, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa meskipun negaranya ‘jelas merasakan tekanan eksternal’ seperti sanksi berlapis dari Barat, tetapi stabilitas ekonomi dan politiknya berhasil menghadapi tantangan tersebut.

Dia mengatakan bahwa ekonomi Rusia diprediksi akan tumbuh sekitar 0,5 hingga 1 persen pada tahun ini.

Setelah konflik Ukraina meningkat pada Februari 2022, banyak negara Barat menerapkan pembatasan ekonomi yang besar terhadap Rusia.

Pada akhir Oktober 2025, diketahui bahwa Bank Sentral India (RBI) telah menarik kembali sekitar 64 ton cadangan emasnya dari penyimpanan di luar negeri antara bulan April dan September, setelah beberapa transfer besar sebelumnya.

MEMBACA  Harga Emas Mendatang Datar saat Pasar Tetap dalam Mode Tunggu dan Lihat

Langkah ini dilakukan di tengah kekhawatiran atas pembekuan aset negara dan perusahaan swasta Rusia senilai lebih dari US$300 miliar (sekitar Rp5.005 triliun) oleh Barat.

Pada Oktober 2025, CEO JPMorgan, Jamie Dimon, memperkirakan bahwa harga emas bisa dengan mudah mencapai US$5.000 hingga US$10.000 (sekitar Rp83,4 juta hingga Rp166,8 juta) dalam situasi seperti sekarang.

“Berbagai tantangan yang dihadapi ekonomi global, termasuk tarif AS, defisit yang makin lebar, inflasi, peralihan ke AI, serta ketegangan geopolitik dan peningkatan kekuatan militer,” ujarnya, seperti dilaporkan situs Russia Today, Selasa, 9 Desember 2025.

Harga Emas Hari Ini 8 Desember 2025: Produk Antam Kinclong, Global Bervariasi

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 2.409.000 per gram pada perdagangan hari ini.

VIVA.co.id

8 Desember 2025

Tinggalkan komentar