Bus Tingkat Full Sleeper Pertama di Indonesia yang Meraih Penghargaan MURI

Bus double decker full sleeper pertama di Indonesia milik Juragan 99 Trans dari Malang baru-baru ini meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan ini diberikan atas inovasi bus tingkat dengan semua kabinnya dilengkapi dengan kursi sleeper. Direktur Operasional MURI, Jusuf Ngadri, memberikan apresiasi tinggi kepada Juragan 99 Trans atas keberanian dan komitmennya dalam memberikan pengalaman perjalanan terbaik bagi pelanggan. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan otobus lain di Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan transportasi darat.

Bus double decker full sleeper Juragan 99 Trans memiliki 24 kursi sleeper yang nyaman dan mewah. Bus ini melayani rute AKAP Jakarta-Malang setiap hari. Dibangun di atas sasis Volvo b11r terbaru dan karoseri baru gabungan SDD DC rancangan Adiputro, bus ini dilengkapi dengan berbagai peningkatan detail seperti sistem pendingin udara yang lebih baik, fasilitas hiburan di dalam bus, dan bagasi yang lebih luas. Dengan kapasitas 24 penumpang berformat sleeper, Juragan 99 Trans berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi pelanggan.

Saat ini, Juragan 99 Trans mengoperasikan 30 unit bus AKAP dan pariwisata yang melayani berbagai rute populer di Indonesia. Dalam upaya untuk terus meningkatkan layanan, Juragan 99 Trans berencana untuk menghadirkan lebih banyak bus dengan fasilitas sleeper seat di masa depan. Meskipun menawarkan fasilitas mewah dan nyaman, harga tiket bus Juragan 99 Trans tetap terjangkau, dengan harga tiket untuk rute Jakarta-Malang mulai dari Rp500.000 hingga Rp700.000 tergantung pada kelas dan fasilitas yang dipilih.

Semoga dengan adanya inovasi bus double decker full sleeper ini, dapat memacu perkembangan industri transportasi darat di Indonesia dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi para pelanggan.

MEMBACA  7 Juta Liter Air Bersih Didistribusikan ke Ratusan Ribu Warga Terdampak Kekeringan di Jateng