Bursa Asia Beragam Setelah Wall Street Turun, Trump Berencana Naikkan Tarif Chip AS

Rabu, 6 Agustus 2025 – 09:11 WIB

Jakarta, VIVA – Pasar saham Asia-Pasifik bergerak beragam di hari Rabu, 6 Agustus 2025. Sentimen pasar terpengaruh oleh data ekonomi AS yang di bawah perkiraan dan pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang rencana tarif impor baru.

Baca Juga:
Pramono: Tarif Semua Transportasi Umum Cuma Rp80 Saat HUT ke-80 RI

Dalam konfrensi pers, Trump menyatakan bahwa pemerintah akan menerapkan tarif baru untuk produk semikonduktor dan chip. Ia bilang, ini bertujuan untuk mendorong produksi dalam negeri di sektor teknologi tinggi.

"Kami akan umumkan tarif untuk semikonduktor dan chip karena kami ingin produk ini dibuat di AS," kata Trump, dikutip dari CNBC International, Rabu, 6 Agustus 2025.

Baca Juga:
IMF Revisi Naik Proyeksi Ekonomi RI, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga

Indeks di Asia menunjukan tren berbeda-beda. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,38% dan sempat capai rekor tertinggi 8.824. Saham Commonwealth Bank dan Westpac Banking menguat lebih dari 1% dan 0,74%, sementara BHP Group naik tipis 0,28%.

Sebaliknya, pasar Jepang melemah. Nikkei 225 turun 0,12%, sedangkan Topix naik 0,45%. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,64% dan Kosdaq anjlok 0,57%.

Wall Street juga ditutup negatif. S&P 500 turun 0,49% ke 6.299,19, Nasdaq turun 0,65% ke 20.916,55, dan Dow Jones jatuh 0,14% ke 44.111,74.

Tekanan pasar disebabkan kekhawatiran investor akan pertumbuhan ekonomi global dan potensi konflik dagang yang bisa ganggu pasokan, terutama di sektor strategis seperti semikonduktor.

Halaman Selanjutnya
[Di Korea Selatan, Kospi terkoreksi 0,64%. Sedangkan Kosdaq tergerus 0,57%.]

MEMBACA  Bursa Efek NYSE akan menghapus VIA Optronics karena kekurangan kapitalisasi pasar menurut Investing.com