Jakarta (ANTARA) – Produk makanan dan minuman Indonesia menghasilkan potensi transaksi senilai US$825.000 (Rp12,81 miliar) pada hari pertama Fine Food Australia 2024 di Melbourne.
“Kami memperkirakan angka ini akan terus meningkat sepanjang pameran,” kata Christhophorus Barutu, Kepala Pusat Promosi Dagang (ITPC) di Sydney, dalam sebuah pernyataan pada Kamis.
Kementerian Perdagangan mendukung partisipasi Indonesia dalam acara tersebut, yang menampilkan enam pameran yang memamerkan makanan dan minuman sehat, makanan laut, kebutuhan sehari-hari, dan masakan otentik Indonesia.
Barutu mencatat bahwa pameran tersebut menjadi indikator pertumbuhan industri makanan dan minuman di Australia, Selandia Baru, dan wilayah Asia-Pasifik. Dia optimis tentang prospek produk Indonesia di pasar Australia.
“Partisipasi kami dalam pameran ini bertujuan untuk memperkuat citra positif produk Indonesia di Australia. Ini memberikan peluang untuk kemitraan bisnis baru dan kerja sama perdagangan, terutama dengan mitra Australia,” ujar Barutu.
Kehadiran Indonesia di Fine Food Australia 2024 menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempromosikan ekspor Indonesia, terutama ke pasar Australia.
“Semua pihak terkait, termasuk pemerintah dan bisnis, harus bekerja sama untuk mempromosikan produk Indonesia,” ungkap Barutu. “Kolaborasi juga penting untuk memastikan bahwa makanan dan minuman Indonesia memenuhi standar pemerintah Australia.”
Berita terkait: UMKM makanan, minuman memainkan peran penting di ibu kota baru Nusantara: OIKN
Berita terkait: Wapres Amin desak sertifikasi halal untuk produk makanan dan minuman
Penerjemah: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024