Budaya Kunci Diplomasi Global yang Lebih Kuat: Fadli Zon

Jakarta (ANTARA) – Budaya bisa menjadi alat yang efektif untuk memperkuat diplomasi dan hubungan internasional, kata Menteri Urusan Budaya Fadli Zon.

“Dengan latar belakang yang beragam, kita lihat bagaimana budaya bisa dimanfaatkan sebagai sarana membangun hubungan internasional. Ini yang benar-benar kita butuhkan saat ini,” jelasnya dalam kuliah “Beyond Borders: Membuka Potensi Diplomasi Budaya” pada Rabu kemarin.

Menurut Zon, Indonesia paham peran budaya dalam merai pengakuan global dan berkomitmen memanfaatkannya untuk menjalin hubungan diplomatik. Ia menyebut warisan budaya Indonesia yang kaya sebagai aset untuk menarik perhatian dunia.

“Ada banyak tradisi, bahasa, seni, termasuk tari, musik, teater, bahkan kearifan lokal dan filosofi hidup. Semua ini aset kita dalam membangun persahabatan dan pemahaman (timbal balik) di skala global,” paparnya.

Karenanya, diplomasi budaya adalah metode, medium, atau jalan bagi semua bangsa untuk menghadapi tantangan global yang berubah cepat, menurutnya.

Ia lalu mengajak masyarakat berpartisipasi dalam diplomasi budaya, menyebut hal ini bisa dipromosikan lewat interaksi sehari-hari dan tak harus terbatas pada inisiatif pemerintah.

“Saya minta semua di sini jangan anggap diplomasi budaya hanya tanggung jawab pemerintah, tapi sebagai gerakan kolektif untuk membangun ekosistem di mana tiap orang punya peran dan kontribusi unik,” kata Zon.

Di kesempatan sama, pendiri dan rektor Institute of World Politics, Dr. John Lenczowski, menekankan bahwa diplomasi budaya harus berdasar pada kejernihan moral, kerukunan antarumat beragama, dan kebenaran karena nilai-nilai ini kunci bagi perdamaian global.

“Diplomasi publik harus mengintegrasikan fungsi lain di luar kebijakan luar negeri, seperti informasi, propaganda, dan diplomasi agama. Diplomasi membangun hubungan berbasis kepercayaan dengan pemangku kepentingan, demi hubungan yang harmonis dan cerdas,” ujarnya.

MEMBACA  Anda Tidak Bisa Mendapatkan Lebih Kustom dari Ini

Kuliah umum “Harmony Beyond Borders” digelar sebagai bagian dari Konferensi Internasional Diplomasi Budaya 2025.

Konferensi ini, yang bertujuan mempromosikan diplomasi sebagai upaya kolektif untuk masa depan global inklusif, akan diadakan di Depok, Jawa Barat, pada 18-19 November 2025.

Di akhir kuliah, Menetri Zon berharap acara ini bisa membuka wawasan masyarakat tentang potensi diplomasi budaya sebagai instrumen pencapaian perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.

Penerjemah: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

*(Note: Typos/mistakes: “potensi” instead of “potensial”, “Menetri” instead of “Menteri”)*