BRIN Pacu Riset Tanaman Lokal untuk Dongkrak Florikultura Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyerukan eksplorasi yang lebih besar terhadap spesies tanaman asli Indonesia untuk meningkatkan industri florikultura negara ini, kata Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi R. Hendrian pada hari Kamis.

Berbicara di Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Hendrian mengatakan kekayaan keanekaragaman hayati tanaman Indonesia masih belum banyak dimanfaatkan dalam bisnis tanaman hias dan bunga.

"Masih ada tantangan, termasuk terbatasnya pemanfaatan keanekaragaman tanaman asli Indonesia sebagai bagian dari industri tanaman hias," katanya kepada wartawan.

Hendrian mencatat bahwa Indonesia adalah rumah bagi sekitar 21 persen spesies paku-pakuan di dunia, bersama dengan banyak varietas aroid dan begonia – yang semuanya memiliki potensi besar sebagai komoditas ornamental.

"Tuhan telah memberikan kita keanekaragaman tumbuhan yang luar biasa. Jika kita eksplor dengan baik, kita bisa membawa spesies asli Indonesia ke panggung internasional sebagai bagian dari kebanggaan kita dalam industri florikultura," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Indonesia sudah memiliki kapasitas riset yang kuat untuk mendukung budidaya spesies liar yang memiliki nilai komersial potensial.

"Berbicara tentang flora, botani, dan tanaman hias bukan hanya tentang estetika atau hobi. Ini juga tentang ekonomi – khususnya membangun ekonomi hijau," katanya.

Hendrian memuji penyelenggaraan FLOII Expo 2025, sebuah pameran tanaman hias internasional yang berlangsung hingga 26 Oktober, yang bertujuan memperkuat bisnis florikultura Indonesia.

"Saya harap expo ini menjadi bagian dari usaha kolektif kita untuk mengembangkan industri florikultura nasional dan memperluas kehadirannya di pasar internasional," ucapnya.

FLOII Expo menampilkan berbagai pembudidaya tanaman lokal dan internasional, menyoroti inovasi dalam budidaya tanaman hias dan peluang dagang untuk spesies Indonesia.

MEMBACA  Ulasan LifeSpan Ampera: Latihan Kantor Epik untuk Pengendara Sepeda.

Seperti dilaporkan sebelumnya, peneliti dari BRIN terus mempelajari kekayaan keanekaragaman hayati negara ini. Baru-baru ini, mereka mengidentifikasi dua spesies anggrek baru dari Raja Ampat, Papua Barat, yang menggarisbawahi ekosistem daerah tersebut yang luar biasa namun rapuh.

Penemuan ini berasal dari survei tanaman tahun 2022 di Pulau Batanta yang dilakukan BRIN bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat.

Kedua spesies yang baru diklasifikasikan, Dendrobium siculiforme dan Bulbophyllum ewamiyiuu, dideskripsikan dalam jurnal ilmiah internasional Telopea pada Agustus 2025.