loading…
Dari kiri, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, PM India Narendra Modi, dan PM China Li Qiang berfoto bareng di KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Minggu, 6 Juli 2025. FOTO/AP
JAKARTA – Negara anggota BRICS minta perubahan besar di IMF, termasuk tinjau ulang sistem kuota dan akhiri tradisi kepemimpinan IMF yg selalu dikuasai negara Eropa.
Permintaan itu disampaikan lewat pernyataan bersama menteri keuangan BRICS setelah rapat di Rio de Janeiro. Ini penting karena pertama kalinya BRICS setuju pada posisi sama soal reformasi IMF.
Dalam dokumen, para menteri bilang sistem kuota IMF harus sesuai kondisi ekonomi global terbaru. Mereka desak hak suara anggota disesuaikan dengan kontribusi nyata ke ekonomi dunia, sekaligus lindungi kuota negara miskin.
“Penyesuaian kuota harus tunjukkan posisi relatif anggota di ekonomi global, tapi tetep jaga kuota negara paling miskin,” tulis mereka di pernyataan resmi, dikutip dari Nikkei Asia, Senin (7/7).
Baca Juga: Trump Ancam Mitra BRICS karena Anti-Amerika, Indonesia Jadi Target?