Jakarta (ANTARA) – Desainer pemenang logo HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia, Bram Patria Yoshugi, menjelaskan bahwa logo dengan angka “80” itu membutuhkan waktu satu bulan untuk dibuat.
Logo tersebut secara resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta pada Rabu.
“Dari briefing sampai presentasi panduan merek, butuh satu bulan,” kata Yoshugi saat ditemui usai peluncuran.
Bersama asosiasinya, Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI), Yoshugi melakukan diskusi intensif selama tiga minggu hingga akhirnya menciptakan logo yang dianggap terbaik.
Logo resmi dipilih melalui kompetisi yang menerima 245 karya desain dari anggota ADGI.
Dari jumlah itu, lima desain masuk nominasi, dan satu terpilih sebagai pemenang.
Dalam kesempatan yang sama, Mensesneg Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden Prabowo memutuskan dan memilih desain yang dibuat oleh desainer ADGI.
“Dari 245 (desain), dipilih lima terbaik. Dari lima itu, kami laporkan ke Presiden, dan Presiden meninjau semuanya. Beliau mengecek satu per satu lalu memilih desain dari Asosiasi,” jelas Hadi.
Keputusan juri didasari beberapa faktor, seperti orisinalitas karya dan kekuatan narasi visual dari finalis.
Bram Patria Yoshugi adalah Art Director di Thinking*Room yang berlokasi di Bandung.
Ia lulus tahun 2016 dengan gelar Desain Komunikasi Visual dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, serta merupakan anggota ADGI.
Logo HUT RI ini memiliki desain sederhana dengan angka “80” berwarna merah putih, melambangkan 80 tahun kemerdekaan.
Logo memuat dua bentuk silinder dalam angka 8 dan 0 yang melambangkan “dua inti kuat”: “persatuan” dan “kedaulatan.”
Garis tebal merah pada angka 8 dan 0 dapat diartikan sebagai “wujud kemakmuran rakyat.”
Garis tak terputus angka 8 dan 0 sering dimaknai simbol ketakterbatasan. Keduanya berdampingan mewakili “bentuk utuh Indonesia Maju.”
Berita terkait: Tema HUT RI sejalan dengan visi nasional: Prabowo
Penerjemah: Mentari Dwi/Genta Tenri, Resinta S
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025