Jakarta (ANTARA) – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra di Arab Saudi di sektor akomodasi dan layanan katering sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat ekosistem Haji. “Tujuannya adalah untuk dapat berinvestasi dan berpartisipasi dalam ekosistem Haji,” kata Kepala BPKH, Fadlul Imamsyah, di sini, Kamis. Dia mengatakan bahwa memperkuat ekosistem Haji adalah aspek yang sangat penting dalam pengelolaan operasional pelaksanaan Haji dan pengelolaan keuangan/investasi. Menurutnya, kerja sama yang dilakukan oleh BPKH tidak hanya akan berbentuk investasi yang akan menghasilkan keuntungan bagi jamaah Indonesia, tetapi juga fokus pada penyediaan layanan yang lebih optimal ke depannya. Dia berharap bahwa ke depannya, untuk akomodasi, hotel-hotel yang selama ini disewa langsung dari pemilik hotel di Arab Saudi, akan menjadi bagian dari ekosistem Haji, terutama melalui investasi BPKH. Adapun untuk layanan katering, BPKH siap berinvestasi dalam menyediakan layanan makanan bagi jamaah Haji Indonesia ketika berada di Arab Saudi, baik di Makkah maupun Madinah. “Insya Allah, kami akan menjadi bagian dari penyediaan layanan katering tiga kali makan sehari dan semoga tidak hanya memberikan layanan yang baik tetapi juga menciptakan suasana yang lebih baik bagi jamaah Haji Indonesia,” katanya. Berdasarkan kesepakatan antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Agama, layanan katering untuk jamaah Haji Indonesia harus memenuhi persyaratan komponen lokal sebesar 30 persen. “Semoga, dari uang yang kami keluarkan, yaitu Rp20 triliun untuk operasional Haji di sana, sebagian akan kembali ke Indonesia dalam bentuk hasil investasi dan keuntungan yang dihasilkan dari investasi di sektor akomodasi dan katering,” katanya.
Berita terkait: Kementerian persiapkan kuota petugas Haji untuk kepala madrasah yang unggul
Berita terkait: Arab Saudi, ICESCO bermitra dalam proyek jalur Haji bersejarah
Translator: Asep Firmansyah, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024