Bos Unilever Indonesia Bongkar 3 Strategi Andalan untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Kamis, 23 Oktober 2025 – 23:20 WIB

Jakarta, VIVA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih yang belum diaudit sebesar Rp 1,2 triliun sampai periode yang berakhir pada September 2025. Perusahaan barang konsumer (Fast Moving Consumer Goods/FMCG) ini berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan hingga akhir tahun ini lewat tiga strategi bisnis.

Baca Juga :
[Laba Bersih Unilever Indonesia Melonjak 117 Persen pada Kuartal III-2025]

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menekankan bahwa perusahaan akan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan penguatan fondasi bisnis. Manajemen UNVR optimis proses pemisahan unit bisnis (spin-off) es krim bisa selesai tahun ini. Langkah ini diambil untuk memperkuat portofolio dan meningkatkan kelincahan organisasi.

“Kami menutup tahun 2025 dengan penuh tekad dan semangat. Langkah-langkah yang sudah kami ambil untuk menyederhanakan portofolio, berinvestasi pada merek-merek kami, dan membangun keunggulan dalam eksekusi, telah mempersiapkan kami untuk hasil jangka panjang,” jelas Benjie dalam konferensi pers kinerja keuangan UNVR kuartal III-2025 yang dilakukan secara online pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Baca Juga :
[Garuda Indonesia Pede Raup Cuan Tahun Depan, Intip Trasnformasi Bisnisnya]

Selain penyelesaian spin-off unit es krim, Benjie juga menjelaskan strategi bisnis yang akan dilakukan perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan berkualitas jangka panjang. Strategi prioritas untuk mendukung pertumbuhan bisnis ini meliputi strategi kategori, saluran, dan biaya.

Baca Juga :
[Saratoga Investama Tebar Dividen Rp 200 Miliar, Genjot Pertumbuhan Jangka Panjang]

1. Kategori: Perkuat Daya Saing Merek

Unilever Indonesia berfokus pada inovasi produk dan strategi digital untuk memperkuat daya saing merek di pasaran. Sepanjang 2025, lebih dari 85 persen merek dalam portofolionya telah meluncurkan inovasi baru. Ini didukung oleh strategi Net Revenue Management yang menyesuaikan harga, ukuran kemasan, dan formulasi produk.

MEMBACA  Arsenal Mencatat Sejarah di Liga Champions, Arteta Tetap Rendah Hati, Menyasar Trofi

Langkah ini mendorong pertumbuhan penjualan Home & Personal Care (HPC) sebesar 9,3 persen hingga September 2025. Perusahaan melaporkan 14 merek unggulannya menyumbang 65 persen dari total penjualan dan berhasil meningkatkan pertumbuhan penjualan inti (USG) menjadi 6,8 persen.

2. Kanal (Channel): Perluas Jangkauan Distribusi

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam, Unilever Indonesia mengandalkan eksekusi yang unggul, transformasi go-to-market, dan pengembangan saluran masa depan. Perusahaan memperluas jangkauan ke ritel hingga 18 persen, menambah tenaga penjualan sebesar 19 persen, dan memperkaya variasi produk hingga 16 persen.

Platform digital, Sahabat Warung, juga menjadi kunci dalam memperluas distribusi. Fokus perusahaan diarahkan pada pertumbuhan segmen Health & Beauty (HABA) dan e-commerce yang terus menunjukkan perkembangan pesat.