Bocah di Brebes Meninggal Tersambar Petir: Kepala dan Lehang Terbakar Sengaja

Senin, 20 Oktober 2025 – 02:02 WIB

Brebes, VIVA – Empat orang bocah berusia belasan tahun yang masih berstatus sebagai pelajar SMP, di Desa Tanggeran, Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah gubuk persawahan pada hari Minggu, 19 Oktober 2025 sore.

Petir yang sangat kuat menyambar gubuk tersebut, menyebabkan satu orang anak mengalami luka bakar serius dan meninggal dunia di tempat.

Berdasarkan informasi dari lokasi, sebelum kejadian, keempat anak yang merupakan warga desa setempat itu sedang mencari ikan di Sungai Prupuk dekat area pesawahan di Dusun Pamijen, Desa Tanggeran.

Tapi, cuaca tiba-tiba berubah dan hujan deras turun. Akhirnya, mereka memutuskan untuk berteduh di sebuah gubuk sawah yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka mencari ikan.

Sayangnya, nasib berkata lain. Saat hujan lebat itu, gubuk tempat mereka berteduh justru disambar petir. Sambaran petir itu mengenai keempat anak tersebut.

Akibatnya, M. Ilham (14), seorang pelajar dari Dusun Pamijen RT 01 RW 09 Desa Tanggeran, meninggal dunia di lokasi karena mengalami luka bakar di bagian leher dan kepalanya.

Sementara satu anak lain, Ilham (12), mengalami luka bakar di paha kanan dan harus menjalani perawatan di RSUD Bumiayu. Dua anak lainnya, yakni M. Robi Mustofa (12) dan Eka Sutisna (12), mengalami luka-luka ringan.

Kapolsek Tonjong, Iptu Dwi Utomo, membenarkan kejadian empat anak belasan tahun yang masih pelajar SMP itu tersambar petir. Pihak kepolisian yang mendapat laporan langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi para korban.

“Korban yang meninggal mengalami luka bakar di bagian leher dan kepala. Sedangkan tiga anak lainnya mendapatkan perawatan di RSUD Bumiayu,” kata Dwi Utomo kepada media pada Minggu malam.

MEMBACA  "Komnas Perempuan Kecam Penyangkalan Menteri atas Kekerasan Seksual 1998" (Tata letak bersih dan profesional, sesuai permintaan.)

Kapolsek Tonjong menambahkan bahwa keluarga korban yang meninggal telah menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Mereka telah membuat surat pernyataan resmi penolakan autopsi yang diserahkan ke polisi.

“Jenazah korban sudah kami kembalikan kepada keluarganya untuk kemudian dilakukan proses pemakaman,” jelas Dwi Utomo.

Kapolsek Tonjong juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah ketika hujan disertai petir, terutama di daerah terbuka seperti sawah dan sungai.