Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan total 50 tenda darurat untuk menampung korban longsor yang melanda Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tenda-tenda darurat telah disiapkan untuk memberikan tempat perlindungan bagi 77 korban selamat dari 23 keluarga di kabupaten tersebut, demikian disampaikan Wakil Kepala BNPB Bidang Penanggulangan Darurat, Fajar Setyawan, dalam pernyataan resmi yang diterima di sini pada Selasa (16 April).
Ia mengatakan korban selamat tersebut adalah warga Desa Manggau di Kecamatan Makale dan Desa Lembang Randan Batu di Kecamatan Makale Selatan yang terkena dampak longsor akibat hujan deras pada Sabtu (13 April) malam.
Setyawan lebih lanjut menyatakan bahwa setiap tenda akan dilengkapi dengan kasur, selimut, dan cukup banyak logistik, termasuk makanan.
“Hal paling mendesak saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar korban karena mereka saat ini tinggal sementara di gereja setempat,” katanya setelah melakukan kunjungan langsung ke Desa Manggau.
Ia menegaskan bahwa BNPB masih berupaya untuk menemukan cara tercepat untuk memberikan bantuan kepada korban longsor.
Berdasarkan pemeriksaannya, Setyawan menyatakan bahwa personel agensi harus melakukan pendakian selama sekitar 45 menit untuk mencapai daerah terdampak yang berada 1.300 meter di atas permukaan laut.
Namun, ia memastikan bahwa BNPB dan pemerintah pusat serta daerah akan berupaya sekuat tenaga untuk mendistribusikan bantuan kepada korban secepat mungkin.
“Kami akan memprioritaskan hal itu (distribusi bantuan),” tegasnya.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BNPB, longsor tersebut mengakibatkan 20 korban meninggal.
Dari total 20 korban meninggal, 16 ditemukan di Desa Manggau, sedangkan empat lainnya ditemukan di Desa Lembang Randan Batu.
Berita terkait: Operasi SAR longsor Tana Toraja selesai setelah korban ditemukan
Berita terkait: Longsor Tana Toraja: 18 tewas, 77 korban selamat dievakuasi