BNPB menekankan keamanan air, ketahanan iklim di Forum Air Dunia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan pentingnya membangun keamanan air dan ketahanan iklim melalui kerja sama global di Forum Air Dunia ke-10 (WWF) di Bali pada hari Rabu.

Deputi untuk sistem dan strategi di BNPB, Raditya Jati, mengatakan bahwa perubahan iklim adalah salah satu sumber utama masalah air global. Curah hujan yang berlebihan akibat perubahan iklim telah menyebabkan banjir dan longsor di beberapa negara, katanya dalam sebuah pernyataan.

Oleh karena itu, saatnya untuk kerja sama dan sinergi tingkat global untuk menemukan jawaban atas tantangan air dan masalah yang muncul dalam beberapa tahun terakhir, katanya.

WWF ke-10 mengarah pada sinergi ini, yang menghasilkan sebuah deklarasi menteri sebagai hasil utama, didampingi dengan rencana aksi konkret, kata Jati.

“Hasil WWF dapat dilihat dalam deklarasi menteri, salah satunya adalah Pusat Unggulan (CoE) untuk air dan perubahan iklim di Asia-Pasifik,” katanya.

Jati mengatakan bahwa BNPB sangat mendukung upaya untuk mendiskusikan isu-isu terkini di sektor yang terkait dengan air. Dengan begitu, komitmen politik untuk meningkatkan pengelolaan air bisa terealisasi di masa depan.

Badan ini dapat berkontribusi pada CoE dengan melatih pemimpin dan ahli masa depan di bidang mitigasi bencana.

“Indonesia akan terus mempromosikan sinergi global ini untuk peningkatan pengelolaan air ke depan,” tambah Jati.

Berita terkait: Manajemen air membutuhkan orkestrasi lintas batas: Menteri

Berita terkait: Indonesia bertujuan untuk iklim investasi yang kompetitif: Menteri

Translator: M Prasetyo, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Kemenangan diplomatik Indonesia di Forum Air Dunia ke-10: menteri