Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mendorong pemerintah provinsi Bali untuk memprioritaskan langkah-langkah dalam mencegah kebakaran di tempat pembuangan sampah sebelum musim kemarau mencapai puncaknya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu, Kepala BNPB Suharyanto menekankan pentingnya memaksimalkan peran tim penanggulangan kebakaran di tempat pembuangan sampah dalam melakukan pengawasan dan pembasahan area pembuangan sampah.
Tim tersebut terdiri dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), militer, kepolisian, dan tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Suharyanto menyarankan agar otoritas lokal membantu tim tersebut dalam mendapatkan peralatan yang diperlukan untuk memaksimalkan efektivitasnya. Ia meminta koordinasi dengan BNPB untuk mendapatkan alat seperti pompa air.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus.
Suharyanto menekankan bahwa tim penanggulangan yang berfungsi baik bukan hanya merupakan pendekatan yang efektif dan tepat dalam mengurangi risiko kebakaran tetapi juga merupakan langkah penghematan biaya.
Pencegahan melalui tim tersebut jauh lebih murah daripada operasi modifikasi cuaca untuk menginduksi presipitasi atau penyebaran air udara, katanya.
BNPB tetap siap memberikan dukungan, termasuk modifikasi cuaca jika diperlukan.
“Namun, ini akan menjadi langkah terakhir, dan kita perlu menentukan apakah ada faktor lain yang berperan terlebih dahulu,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah akan serius mempertimbangkan rekomendasinya, karena kebakaran di tempat pembuangan sampah merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan pariwisata di Bali.