BNN Ungkap 11 Jaringan Narkoba dan Sita 503 Kilogram Narkotika

Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia telah menyita lebih dari setengah ton narkotika dari 11 jaringan narkoba dalam kurun waktu kurang dari dua bulan di seluruh Indonesia.

“Dari Agustus hingga September, total barang bukti narkotika yang berhasil disita mencapai 503,7 kilogram,” kata Kepala BNN Komjen Pol Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers pada hari Senin.

Narkoba yang disita meliputi sabu-sabu, sabu-sabu cair, ganja, pil ekstasi, kokain, ganja sintetis, serta zat kimia baik dalam bentuk padat maupun cair.

“Petugas dari kantor pusat dan daerah BNN bekerjasama untuk mengungkap 11 jaringan narkotika di berbagai wilayah, dengan menangkap 53 tersangka,” ujar Seto.

Pada periode yang sama, BNN juga membongkar sebuah laboratorium rahasia pembuatan sabu-sabu yang beroperasi di sebuah rumah dan menyita vape yang sudah dicampur dengan narkotika.

Seto memperingatkan bahwa narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi penerus bangsa. Ia mengklaim operasi BNN telah menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa dan mencegah kerugian ekonomi sebesar Rp130 miliar (sekitar US$8 juta).

Selain penindakan melalui kampanye “Perang Melawan Narkoba untuk Kemanusiaan”, BNN juga akan memperkuat program rehabilitasi bagi para penyalahguna narkoba, tambahnya.

Pemberantasan narkoba, tegas Seto, memerlukan kerjasama lintas sektor.

“Kami mengajak semua elemen bangsa — pemerintah, swasta, akademisi, media, komunitas, dan keluarga — untuk bersama-sama memperkuat perang melawan narkoba untuk kemanusiaan. Dengan usaha kolektif, kita dapat memutus mata rantai peredaran narkoba dan menjaga masa depan bangsa,” pungkasnya.

Berita terkait: Wanita Ukraina tertangkap selundupkan narkoba sintetis ke Bali
Berita terkait: Dua warga negara Inggris ditangkap di Bali diduga selundupkan kokain

*Penerjemah: Fath Putra Mulya, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025*

MEMBACA  Xi Tiongkok Soroti Persatuan dan Pembangunan dalam Kunjungan Mendadak ke Tibet