Jakarta, 6 Maret 2025 – 06:38 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa masih ada potensi hujan pada akhir bulan Maret 2025 menjelang perayaan Idul Fitri, dan pemerintah telah menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut.
“Tadi saya sampaikan, jadi 10 hari terakhir Maret itu masih ada hujan. Bisa hujan lebat juga, tapi durasinya singkat, melemah dibandingkan saat ini,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai Rakor Setingkat Menteri Menjelang Idul Fitri 2025 di Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.
Menurutnya, potensi cuaca ekstrem dengan durasi singkat akan diantisipasi melalui modifikasi cuaca menjelang periode libur Idul Fitri. Modifikasi cuaca telah dimulai saat ini untuk mengurangi curah hujan di wilayah-wilayah yang terdampak banjir seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang.
“April itu sudah mulai kemarau, jadi Insya Allah lebih baik. Kemungkinan ada cuaca ekstrem, tapi durasinya singkat. Tapi kita siapkan modifikasi cuaca seandainya terdeteksi, ekstrem itu kan bisa dideteksi,” tambahnya.
Modifikasi cuaca yang dilakukan pemerintah rencananya akan berlangsung hingga 8 Maret 2025 dan akan dihentikan jika analisis menunjukkan perkembangan cuaca yang lebih baik.
Namun, Dwikorita memperingatkan bahwa masih ada tren peningkatan curah hujan dari 11 Maret 2025 hingga 20 Maret 2025, dengan potensi hujan lebat atau cuaca ekstrem dalam periode tersebut.
Sebelumnya, pemerintah telah memulai operasi modifikasi cuaca dari 4 hingga 8 Maret 2025. Dalam operasi tersebut, awan hujan disemai dengan menaburkan NaCl atau garam di wilayah yang tidak berada di atas daratan atau ketika sudah berada di atas daratan, agar tidak semua awan tersebut menurunkan hujan.
Pramono Ingatkan Warga Potensi Jakarta Diguyur Hujan Ekstrem 11-20 Maret
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengingatkan agar warga yang berada di tempat rawan banjir turut waspada.
VIVA.co.id
5 Maret 2025