Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat, NTB pada Kamis (6/6) malam disebabkan oleh aktivitas sesar dasar laut yang aktif di daerah tersebut. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa tersebut dipicu oleh pergerakan geser naik atau oblique thrust. Meskipun gempa tersebut memiliki magnitudo 5,1, BMKG memastikan bahwa tidak ada potensi tsunami yang akan terjadi sebagai dampak dari gempa tersebut.
Tim Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melaporkan bahwa gempa dengan magnitudo 5,1 tersebut terjadi di laut, dengan koordinat 9,22° LS ; 116,94° BT, berjarak 52 kilometer arah Tenggara Sumba Barat, pada kedalaman 10 kilometer. Selain dirasakan di Sumba Barat dan sekitarnya, getaran gempa juga terasa oleh warga di Kota Gianyar, Badung, dan Denpasar (Bali) dengan skala intensitas III MMI.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan. Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh oleh isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, hingga hasil analisis menyeluruh dari BMKG dilaporkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab gempa bumi yang menguncang Kabupaten Sumba Barat, NTB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News