Jumat, 21 Juni 2024 – 21:59 WIB
VIVA – Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang dapat membantu manusia melakukan pekerjaan menjadi lebih efisien. Kehadiran ChatGPT berbasis AI justru dinilai beberapa kalangan dapat mengancam peran manusia di berbagai bidang pekerjaan. Bukan tidak mungkin perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) imbas penerapan ChatGPT.
Baca Juga :
Amazon Mau Ngasih Uang ke Startup Rp3,7 Triliun, Begini Cara Mendapatkannya
ChatGPT (Generative Pre-training Transforme) merupakan teknologi AI yang bekerja seperti format percakapan. Teknologi ini akan menjawab atau melakukan setiap perintah yang ditulis dalam bentuk kalimat. Dalam beberapa detik AI akan bekerja lalu menampilkan jawabannya.
Melansir India Today, chatbot AI dapat melakukan \’tugas eksklusif\’ yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia, seperti membuat kode program komputer (coding) hingga menulis puisi. ChatGPT pun terus dikembangkan menjadi teknologi yang lebih cerdas di masa depan. Hal itulah yang membuat para pakar teknologi berpendapat bahwa AI dapat menghilangkan pekerjaan manusia.
Baca Juga :
Realme GT 6, Si \’Flagship Killer\’ yang Siap Dilamar
Bill Gates jadi salah satu sosok yang senang menyambut kemunculan teknologi AI dengan segala dampak positif terhadap dunia. Dalam sesi podcast bersama Kamath di People by WTF, Gates mengungkapkan ada satu bidang pekerjaan yang tak mungkin digantikan oleh AI. Profesi tersebut adalah insinyur perangkat lunak atau software engineering.
Baca Juga :
Harga Realme GT 6 Rp8 Juta, Ini Spesifikasinya
“Kita akan membutuhkannya (insinyur perangkat lunak) bahkan di era AI,” ujar Bill Gates.
Gates mempelajari AI di Microsoft dan menyadari AI memberikan dampak signifikan di berbagai industri, termasuk rekayasa perangkat lunak. Gates optimis mengenai masa depan pekerjaan rekayasa perangkat lunak.
Dia menyoroti potensi AI untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan berfungsi sebagai pengajar pendidikan (memberikan referensi). Sebagaimana proyeknya yang sukses dijalankan di India dan Amerika Serikat.
“Hal yang luar biasa tentang teknologi ini adalah kami tahu (AI) dapat membantu memberikan “petunjuk” dan dapat menjadi pengajar yang mendidik (memberikan informasi yang belum diketahui). Kami telah melihat beberapa proyek di India dan AS menunjukkan hasil yang luar biasa. Potensinya sangat besar jika kita mengetahui hal itu semua (manfaat AI) sehingga kerja menjadi lebih produktif,” jelas Gates tentang kontribusi positif AI.
Lebih lanjut, Gates menepis isu AI dapat menggantikan peran software engineering di dalam perusahaan. Gates justru mengungkapkan bahwa peluang profesi itu tetap kuat bahkan semakin meningkat.
“Kami (mewakili Microsoft) masih membutuhkan insinyur perangkat lunak sampai kapan pun,” imbuhnya.
Menurutnya, ChatGPT sebagai otomatisasi AI baru akan optimal dimanfaatkan perusahaan dalam 20 tahun ke depan. Namun perkiraan Gates masih belum akurat. Lantaran Gates mengakui sukar memprediksi dampak jangka panjang AI terhadap angkatan kerja. Hal itu menjadi masalah kompleks sehingga sulit diperhitungkan secara pasti.
Halaman Selanjutnya
Dia menyoroti potensi AI untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan berfungsi sebagai pengajar pendidikan (memberikan referensi). Sebagaimana proyeknya yang sukses dijalankan di India dan Amerika Serikat.