BI Jelaskan Tantangan Indonesia Mengejar Target sebagai Pusat Ekonomi Syariah Global

Rabu, 4 Juni 2025 – 15:11 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mengungkap tantangan Indonesia untuk jadi pusat ekonomi syariah global. Pemerintah menargetkan pada 2029, ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) Indonesia bisa di posisi pertama.

Baca Juga:
BTN Percepat Spin Off BTN Syariah, Target Rampung Oktober 2025

Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah (DEKS) BI, Imam Hartono, menyatakan pada 2029, Produk Domestik Bruto (PDB) syariah ditarget capai 56% dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

"Ekonomi dan keuangan syariah udah jadi prioritas nasional kedua, dengan target cukup menantang, yaitu bikin Indonesia nomor satu di ekonomi syariah global di tahun 2029," kata Imam dalam Taklimat Media, Rabu, 4 Mei 2025.

Baca Juga:
Modal Asing Masuk RI Capai 1,5 Triliun pada Pekan Keempa Mei 2025

Tiga Tantangan Utama

Ada tiga tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional:

  1. Industri syariah – terkait produksi, ketersedian, dan kualitas bahan baku halal.
  2. Keuangan syariah – perlu inovasi model bisnis, perlebar basis investor, dan manfaatkan digitalisasi.
  3. Literasi syariah – tingkat pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.

    Menurut Imam, untuk capai target ini, perlu penguatan melalui kolaborasi lintas sektor dalam kebijakan nasional.

    "Optimalisasi ini butuh komitmen dari berbagai pihak agar pengembangan eksyar bisa berjalan menyeluruh dan berkelanjutan," tambahnya.

    Baca Juga:
    Terpopuler: Pegawai BI Lompat dari Lantai 15, PDIP Laporkan Budi Arie ke Bareskrim

    BI Revisi Target Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah 2025 Jadi 8-11%

    Bank Indonesia (BI) revisi target pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di 2025 jadi 8-11%.

    VIVA.co.id | 4 Juni 2025

MEMBACA  Kementerian Pariwisata mempromosikan destinasi Indonesia di Pameran Taipei