Benarkah Menikah di Bulan Muharram atau Bulan Suro Dilarang?

loading…

Bulan Suro dianggap atau masih dipercaya sebagai bulan yang buruk untuk mengadakan pernikahan. Foto ilustrasi/ist

Di antara masyarakat Jawa, masih ada keyakinan bahwa nikah di Bulan Suro atau hari Asyura (tanggal 10 Muharram) adalah hal yang dilarang untuk buat hajatan. Karena, Bulan Suro dianggap sebagai bulan sial untuk bikin acara pernikahan. Apa benar begitu? Bagaimana pandangan Islam soal ini?

Istilah Suro asalnya dari kata ‘Asyura (bahasa Arab) yang artinya “kesepuluh” (maksudnya tanggal 10 bulan Suro). Istilah ini lalu dipakai sebagai bulan pertama dalam kalender Jawa. Orang Jawa menyebutnya Suro. Sedangkan dalam Islam, istilah Suro itu sama dengan bulan Muharram, bulan pertama dalam Kalender Hijriyah.

Muharram adalah bulan yang udah dikenal sejak jaman sebelum Islam dan termasuk bulan suci yang dihormati Allah. Khalifah Umar Bin Khattab kemudian menjadikan penanggalan Hijriah dimulai dari bulan Muharram.

Dalam satu kajian, Gus Muwafiq bilang, orang Jawa memang punya banyak pantangan saat bulan Suro. Mereka nggak berani nikahin anak, berpesta, bahkan sampai pindah rumah.

MEMBACA  Masa Depan Tiga Bulan Pasti Lebih Cerah