Batam (ANTARA) – Pemerintah kota Batam di Kepulauan Riau, Indonesia, telah menaikan tingkat kewaspadaan COVID-19 menyusul lonjakan kasus di Singapura tetangga.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, menyatakan bahwa timnya telah menerapkan beberapa langkah pencegahan, termasuk mengaktifkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
“SKDR membantu kami melacak tren penyakit di masyarakat dengan cepat. Sistem ini memungkinkan kami mengantisipasi potensi wabah lebih efektif,” ujarnya pada Jumat.
Menurut Kusmarjadi, sistem ini memungkinkan otoritas memantau kemunculan dan penyebaran penyakit menular, termasuk COVID-19, secara mingguan.
Ia menekankan bahwa Dinas Kesehatan Batam mendorong warga untuk mematuhi protokol kesehatan.
“Batam sangat dekat dengan Singapura, di mana kasus COVID-19 sedang naik. Mengingat peran kami sebagai pintu masuk utama ke Indonesia, sangat penting untuk tetap waspada,” tambahnya.
Kusmarjadi juga menyoroti pentingnya edukasi publik dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan risiko COVID-19.
Sejalan dengan itu, pemerintah lokal bekerja sama dengan puskesmas untuk mendeteksi gejala COVID-19 secara dini di kalangan warga.
Dia menjelaskan bahwa Batam belum mencatat kenaikan kasus COVID-19, karena kota ini belum melakukan skrining masal. Namun, dia menegaskan bahwa vaksinasi primer sudah selesai untuk semua warga.
Langkah pencegahan ini mengikuti surat edaran Kementerian Kesehatan yang memperingatkan kemungkinan kembalinya kasus COVID-19.
Kementerian menyebut lonjakan terakhir kasus COVID-19 di beberapa wilayah Asia, termasuk Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Berita terkait: Tetaplah patuhi protokol kesehatan untuk melawan varian COVID: Pejabat
Berita terkait: Indonesia ganti vaksin COVID impor dengan buatan domestik yang lebih aman
Penerjemah: Amandine N, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025