Ribuan personel SAR yang terlatih siap untuk mengantisipasi kemungkinan darurat. Pada dasarnya, mereka dapat bertindak dengan cepat, aman, secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan semua elemen terkait sehingga eksodus berjalan aman, lancar, dan terkendali, terutama di Pulau Jawa. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan upaya untuk memastikan perjalanan aman selama Idul Fitri di Pulau Jawa dan mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang tinggi. Pada pertemuan kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di sini pada hari Selasa, Kepala Basarnas Kusworo mengatakan bahwa karena potensi cuaca ekstrem, pihaknya telah menyiapkan setidaknya 11 unit peralatan pertahanan, seperti helikopter dan kapal, untuk kegiatan pencarian dan pertolongan. Dia menambahkan bahwa Basarnas telah menyiapkan peralatan pertahanan tersebut untuk memastikan eksodus aman selama Idul Fitri di Pulau Jawa. Peralatan telah dibagi antara wilayah Pulau Jawa. Misalnya, dua kapal SAR dan satu helikopter Dauphin AS365 telah dikerahkan di pelabuhan Merak dan Bakauheni di sisi barat Pulau Jawa, sementara dua kapal telah ditempatkan di Pantai Mutiara Jakarta. Satu helikopter telah disiapkan untuk menangani keadaan darurat di tiga lokasi di Jawa Tengah yaitu Pati, Semarang, Demak dan dua kapal di Cirebon dan Tanjung Mas Semarang. Di bagian timur Pulau Jawa, satu helikopter telah disiapkan di Banyuwangi, dan dua kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. “Ribuan personel SAR yang terlatih siap untuk mengantisipasi kemungkinan darurat. Pada dasarnya, mereka dapat bertindak dengan cepat, aman, secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan semua elemen terkait sehingga eksodus berjalan aman, lancar, dan terkendali, terutama di Pulau Jawa,” kata dia. Kuswanto mengingatkan operator kapal penyeberangan, pesawat terbang, kereta api, dan bus untuk mematuhi prosedur operasi standar dengan ketat guna memastikan perjalanan aman. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengumumkan bahwa karena cuaca Indonesia yang dinamis, terdapat potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem selama musim libur Idul Fitri.