Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) – Sebanyak 113 orang terdampak akibat runtuhnya sebuah musala di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29 September).
Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menyampaikan bahwa hingga Jumat (3 Oktober), total jumlah korban telah mencapai 113 orang, terdiri dari 10 orang meninggal dunia dan 103 orang selamat.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, di posko SAR terpadu menjelaskan bahwa lima korban lagi ditemukan dalam keadaan meninggal pada hari Jumat.
Yang pertama ditemukan pukul 07.30 waktu setempat, disusul yang kedua pada pukul 07.35, yang ketiga pukul 10.17, yang keempat pukul 11.34, dan yang kelima pukul 14.00.
Kelima korban saat ini sedang menjalani identifikasi pascamortem di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Sigit menjelaskan bahwa pembersihan puing dengan menggunakan alat berat sejauh ini telah mencapai kemajuan 50 persen.
“Kami perkirakan operasi akan selesai pada Sabtu malam,” catatnya.
Alat berat telah diterjunkan di sektor A3 dan A4 di belakang gedung, sementara tim pencari bekerja secara manual di sektor A1 dan A2.
“Jika terlihat korban, evakuasi akan segera dilakukan,” tambahnya.
Sebagian besar korban meninggal ditemukan di area wudhu, sementara yang lain berada di sisi kiri belakang gedung.
“Kami memastikan penempatan alat berat tidak menimbulkan risiko bagi personel, jadi areanya harus benar-benar aman,” jelasnya.
Sigit juga menyatakan bahwa pembongkaran material bangunan yang runtuh dan pencarian korban akan berlanjut selama 24 jam ke depan dan diperkirakan selesai pada Sabtu (4 Oktober) malam.