Bapanas akan meningkatkan cadangan beras menjadi dua juta ton pada akhir tahun.

November, Desember, dan Januari merupakan waktu yang kritis, sehingga Bulog (Badan Urusan Logistik Negara) harus memiliki cadangan beras pemerintah… Jakarta (ANTARA) –
Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) Indonesia bertarget untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah menjadi dua juta ton pada akhir 2024, mengingat permintaan beras diproyeksikan akan meningkat menjelang pemilihan kepala daerah pada bulan November.

Saat pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di sini pada hari Rabu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa cadangan beras perlu ditingkatkan karena produksi beras diprediksi akan menurun pada akhir tahun dan awal 2025.

“November, Desember, dan Januari merupakan waktu yang kritis, sehingga Bulog harus memiliki cadangan beras pemerintah, dan kami berharap jumlahnya bisa di atas dua juta ton karena, sampai saat ini, masih 1,3 juta ton,” tambahnya.

Adi menginformasikan bahwa per 2 September 2024, stok beras nasional Bulog berada di angka 1,39 juta ton, terdiri dari 1,31 juta ton beras siap jual dan 84,75 ribu ton beras impor dalam proses pengiriman.

Ia mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan cadangan beras.

Hal ini karena, berdasarkan hasil observasi Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2024 (diperbarui per 22 Agustus), produksi beras pada periode September dan Oktober diperkirakan akan meningkat menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton, masing-masing.

Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan Juni dan Juli, ketika produksi beras tercatat 2,06 juta ton dan 2,05 juta ton, masing-masing.

Menurut survei BPS, produksi pada September dan Oktober diperkirakan akan melampaui konsumsi beras nasional sebesar 2,58 juta ton untuk periode yang sama, menunjukkan adanya surplus.

MEMBACA  Air, krisis iklim menuntut solusi di Forum Air Dunia: Resmi

Sebelumnya, Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa lembaga tersebut, yang mendapatkan kuota impor beras sebanyak 3,6 juta ton tahun ini, telah merealisasikan impor beras sebanyak 2,4 juta ton.

Sisa kuota sebesar 1,2 juta ton diharapkan akan masuk sebelum Desember. Beras impor tersebut akan digunakan sebagai cadangan beras pemerintah, termasuk untuk program Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras (SPHP).

Berita terkait: Jokowi mengatakan bantuan beras akan diperpanjang hingga akhir tahun jika memungkinkan

Berita terkait: Impor beras untuk memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah: Bapanas

Penerjemah: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024