Bank Sentral Israel Mencari Solusi untuk Menstabilkan Utang di Tengah Perang Melawan Hamas

loading…

Gubernur Bank Sentral Israel, Amir Yaron, berjanji untuk memberikan penyesuaian fiskal yang cukup untuk menstabilkan utang Israel meskipun biaya perang melawan Hamas sangat besar. Foto/Dok

JAKARTA – Gubernur Bank Sentral Israel, Amir Yaron, memberikan dukungannya terhadap anggaran perang terbaru yang disetujui kabinet pekan ini. Ia berjanji untuk memberikan penyesuaian fiskal yang cukup untuk menstabilkan utang Israel meskipun biaya perang melawan Hamas sangat besar.

Dalam komentar pertamanya sejak anggaran perang dimenangkan dengan dukungan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada minggu ini, Amir Yaron dari Bank of Israel menyatakan dukungannya terhadap upaya menjaga utang publik sekitar 66% dari produk domestik bruto (PDB) di tahun-tahun mendatang, meningkat dari 62% pada tahun 2023.

“Langkah-langkah yang diambil untuk menstabilkan utang masa depan Israel adalah pernyataan yang sangat penting bagi pasar,” kata Yaron saat wawancara dengan Bloomberg TV dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, tengah pekan lalu.

Anggaran negara untuk tahun 2024 diajukan minggu ini setelah mengalami penundaan akibat perdebatan politik. Investor khawatir tentang jalur fiskal pemerintah selama perang melawan Hamas yang telah berlangsung selama lebih dari 100 hari.

Yaron mengungkapkan bahwa biaya perang melawan Hamas akan mencapai sekitar 10% dari perkiraan PDB negara tersebut, atau sebesar USD530 miliar tahun ini. Sementara itu, pendapatan Israel diperkirakan akan turun sebesar 2%.

Bank of Israel sebelumnya telah memperingatkan bahwa respons fiskal pemerintah terhadap perang dapat memicu reaksi dari investor. Hal ini mencakup peningkatan imbal hasil obligasi dan devaluasi mata uang, serta hambatan terhadap pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Program fiskal yang disetujui oleh kabinet minggu ini mencakup berbagai langkah dan kebijakan, termasuk kenaikan pajak dan pengurangan pengeluaran. Salah satunya adalah pemotongan sebesar 5% untuk anggaran kementerian guna membantu mengatasi peningkatan tajam dalam pengeluaran.

MEMBACA  MedcoEnergi Mendorong Investasi Ramah Lingkungan dalam Transisi Energi di Asia Tenggara

Bank Sentral Israel baru-baru ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% awal bulan ini setelah pasar stabil setelah beberapa minggu volatilitas tinggi akibat perang.

(akr)