Banjir mempengaruhi 350 rumah di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat

Sekitar 350 rumah terendam banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

“Akses jalan di pusat Badau telah terendam banjir yang telah mempengaruhi sekitar 350 rumah warga,” kata Kepala Kecamatan Badau Pane Pasogit saat dihubungi oleh ANTARA di Kapuas Hulu pada hari Kamis.

Ia mencatat bahwa banjir dipicu oleh hujan lebat pada hari Rabu (24 April) pukul 20.00 waktu setempat, yang menyebabkan Sungai Badau meluap, menenggelamkan rumah-rumah, jalan, dan fasilitas umum lainnya.

Menurut Pasogit, tinggi air banjir mulai surut, dengan kedalaman air turun hanya menjadi 30-50 sentimeter.

Pasogit menyatakan bahwa Badau pernah mengalami banjir serupa yang tidak berlangsung lama. Namun, ia mencatat bahwa bencana tersebut telah mengganggu aktivitas warga setempat.

“Banjir telah memaksa warga untuk membangun platform di dalam rumah mereka untuk tidur dan menyimpan peralatan rumah tangga,” katanya.

Berita terkait: Banjir bandang merendam dua desa di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Pejabat tersebut kemudian menyatakan bahwa pendangkalan Sungai Badau yang disertai dengan gangguan aliran air telah menyebabkan sungai dengan mudah meluap saat hujan deras meskipun warga Desa Badau telah mengambil langkah antisipatif dengan melakukan pembersihan sungai.

“Warga di Desa Badau telah berusaha membersihkan sungai. Mungkin kita juga perlu mengambil inisiatif serupa di Desa Janting agar aliran sungai tetap lancar, sehingga banjir bisa surut lebih cepat,” katanya.

Ia pun mengimbau kepada warga untuk tidak membuang sampah ke sungai dan tetap waspada terhadap potensi banjir di masa depan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, mendesak masyarakat untuk waspada terhadap berbagai potensi bencana, seperti banjir, longsor, dan puting beliung.

MEMBACA  Pemuda yang muram menurunkan peringkat kebahagiaan global AS dan Eropa Barat menurut Reuters.

“Cuaca belakangan ini tidak menentu, ditandai dengan intensitas hujan yang tinggi dan seringnya angin kencang dan petir. Oleh karena itu, kami ingin mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan tenang saat menghadapi bencana sambil mengutamakan keselamatan,” tegasnya.

Ia juga menyatakan bahwa BPBD akan terus memantau kondisi di Kapuas Hulu dan telah mendesak pejabat setempat untuk mengirimkan laporan mengenai situasi tersebut kepada lembaga tersebut untuk memungkinkan langkah-langkah yang diperlukan diambil.

Berita terkait: Banjir merendam empat desa di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat