Bogor, Jawa Barat (ANTARA) – Lebih dari 50 orang terluka dan 3 lainnya meninggal setelah sebuah aula pertemuan yang penuh dengan umat Muslim yang sedang memperingati kelahiran Nabi Muhammad (Maulid) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, roboh pada Minggu pagi.
Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, melaporkan setidaknya 54 korban luka-luka, dan mereka telah mendapat perawatan medis di rumah sakit dan puskesmas.
“Korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat, dan tim penyelamat masih membersihkan area dari puing-puing,” kata Hamdani pada hari Minggu.
Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa ketiga korban jiwa adalah perempuan, yang diidentifikasi sebagai Irni Susanti, Wulan, dan Nurhayati. Mereka dievakuasi ke rumah sakit yang berbeda.
Sebagian besar korban berasal dari desa Sukamakmur, Sukaharja, dan Sukaluyu, tambahnya.
Hamdani mengatakan musibah itu terjadi kira-kira pukul 08.30 pagi di tengah prosesi Maulid di aula majelis Asobiyah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Bogor, yang dihadiri ratusan orang.
Kegagalan struktur bangunan dua lantai, yang roboh menimpa korban, diduga disebabkan oleh kondisi bangunan yang sudah tua dan jumlah peserta pertemuan yang sangat banyak, ujarnya.
Sementara itu, Komandan Militer Kabupaten Bogor Letnan Kolonel Henggar Tri Wahono menyatakan bahwa tim penyelamat gabungan segera memulai operasi penyelamatan setelah bangunan itu roboh.
Hingga Minggu sore, tim penyelamat melanjutkan pekerjaan mereka untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal di bawah reruntuhan.
“Para korban memerlukan pertolongan medis setelah menderita luka di kepala, tangan, dan kaki. Kami berdoa agar jumlah korban tidak bertambah,” katanya.
Tim penyelamat gabungan terdiri dari petugas militer, BPBD, pemadam kebakaran, dan pemerintah setempat, tambahnya.