Bakat yang kompeten diperlukan untuk mewujudkan Indonesia Emas: Menteri

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, pada hari Minggu, menekankan perlunya Indonesia untuk menghasilkan bakat yang kompeten untuk menyambut bonus demografi dan membuka jalan bagi aktualisasi Visi Indonesia Emas 2045.

Menurut pernyataan yang diterima dari kantornya di Jakarta pada hari Minggu, Fauziyah menekankan hal tersebut saat berdialog dengan magang hospitalitas Indonesia di Bangkok di sela-sela kunjungannya ke Thailand.

Indonesia diharapkan menyambut bonus demografi pada periode 2030-2035, di mana populasi negara akan didominasi oleh orang-orang usia produktif antara 15 dan 64 tahun.

Fauziyah menegaskan bahwa Indonesia perlu meningkatkan kompetensi bakatnya untuk memanfaatkan periode tersebut guna mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dan menjadi negara maju.

“Diperlukan langkah yang tepat untuk merespons kondisi (bonus demografi), termasuk dengan mempersiapkan bakat yang kompeten. Dengan begitu, bonus demografi akan memberikan manfaat besar dan menguatkan ekonomi kita,” katanya.

Selama dialog, ia juga menekankan bahwa program magang luar negeri merupakan sarana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kompetensi bakat nasional.

Oleh karena itu, ia mendorong peserta program tersebut untuk memanfaatkan peluang yang mereka dapatkan. Menteri tersebut kemudian berharap agar magang Indonesia di Thailand dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka pelajari saat kembali ke Indonesia.

“Saya akan terus mengingatkan kalian semua untuk menjaga semangat dalam meningkatkan kompetensi sambil menjaga reputasi Indonesia di mata masyarakat internasional,” ujarnya kepada magang Indonesia.

Berita terkait: Indonesia, Jepang menjajaki kerjasama dalam pengembangan pekerja perikanan

Berita terkait: Pelatihan vokasi kunci untuk memenuhi kebutuhan pekerja terampil: Menteri

Penerjemah: Prisca T, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Pengadilan Menyatakan UE Harus Membayar Sebagian Biaya Hukum yang Diminta oleh Qualcomm