Ikan asin merupakan salah satu jenis aneka lauk pauk yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasanya yang khas dan nikmat membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk disantap. Namun, sebuah analisis dari penelitian jurnal kesehatan mengungkapkan bahwa konsumsi ikan asin secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker tertentu.
Penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara konsumsi ikan asin yang berlebihan dengan peningkatan risiko kanker. Hal ini disebabkan oleh senyawa kimia berbahaya yang terbentuk selama proses pengawetan ikan asin, terutama pada penggunaan garam nitrit atau nitrat sebagai bahan pengawet.
Nitrosamin, senyawa yang terbentuk selama proses pengasinan, telah diklasifikasikan sebagai karsinogenik oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker. Senyawa ini memiliki potensi menyebabkan kanker pada manusia, terutama kanker nasofaring.
Para ahli menyarankan agar konsumsi ikan asin dilakukan dalam jumlah kecil dan tidak terlalu sering. Beberapa anjuran penting yang perlu diperhatikan antara lain adalah membatasi frekuensi dan porsi konsumsi, memilih ikan asin berkualitas, memperbanyak konsumsi sumber protein lain yang lebih sehat, memperhatikan cara pengolahan ikan asin, dan berkonsultasi dengan ahli gizi jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker.
Dengan meningkatkan kesadaran akan risiko yang ditimbulkan oleh konsumsi ikan asin berlebihan, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih dan mengonsumsi makanan sehari-hari demi menjaga kesehatan jangka panjang.