AS Terbuka Minta Bantuan Jepang dan Australia untuk Hadapi China

Minggu, 13 Juli 2025 – 02:18 WIB

Washington, VIVA – Militer Amerika Serikat (AS) secara terbuka akan meminta dukungan Jepang dan Australia dalam menghadapi potensi konflik AS-China soal Taiwan, serta mendesak kedua negara tersebut untuk menaikkan anggaran militernya.

Baca Juga:
Pentagon Akui Rudal Iran Hancurkan Pangkalan Militer AS Al Udeid di Qatar

Menurut laporan Financial Times, Pentagon meminta Jepang dan Australia untuk menjelaskan peran mereka jika AS terlibat perang dengan China karena Taiwan. Permintaan ini disampaikan oleh Kepala Kebijakan Pentagon, Elbridge Colby, dalam pertemuan dengan pejabat pertahanan kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Colby dan sekutunya membahas cara "meningkatkan dan mempercepat upaya pencegahan yang seimbang dan adil," kata seorang pejabat Pentagon.

Baca Juga:
Tabuh Perang! Trump Umumkan Tarif 30 Persen untuk Meksiko dan Uni Eropa

AS mendesak Jepang dan Australia meningkatkan belanja militer menyusul ancaman dari China. Pemerintahan Trump yakin kedua negara ini akan lebih cepat menaikkan anggaran militer dibandingkan negara-negara Eropa.

Sebuah sumber menyebut Departemen Pertahanan AS melihat tanda-tanda positif bahwa Jepang dan Australia mulai meningkatkan belanja militer, namun menekankan pentingnya hasil nyata.

Baca Juga:
Iran Desak AS Akui Kesalahan dan Ubah Sikap Sebelum Lanjutkan Negosiasi

Taiwan dianggap Beijing sebagai bagian dari China, dan prinsip satu-China menjadi syarat bagi negara lain untuk menjalin hubungan diplomatik dengan pulau tersebut.

Ketegangan di sekitar Taiwan memanas pada Agustus 2022 saat Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan. Beijing mengecam kunjungan itu sebagai dukungan AS terhadap separatisme Taiwan dan menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar pulau tersebut.

Hubungan resmi antara China daratan dan Taiwan terputus pada 1949 setelah pasukan Kuomintang kalah dalam perang saudara dan mundur ke Taiwan. Hubungan bisnis dan kontak tidak resmi baru terjalin kembali pada akhir 1980-an, dan sejak 1990-an, kedua pihak berkomunikasi melalui organisasi non-pemerintah.

MEMBACA  Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif

Halaman Selanjutnya
Beijing mengutuk kunjungan Pelosi, mengatakan itu melambangkan dukungan AS untuk separatisme Taiwan, dan melakukan latihan militer berskala besar di sekitar pulau itu.