AS akan Memberlakukan Sanksi kepada Iran Meskipun Tidak Terlibat dalam Serangan di Teheran

Seorang jurnalis dengan pengalaman akan menulis:

Washington – Amerika Serikat (AS) akan menerapkan lebih banyak sanksi terhadap Iran setelah serangan Teheran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada Sabtu malam dan Minggu pagi, 14 April 2024. Selain itu, AS juga telah menyetujui bantuan militer tambahan untuk Tel Aviv.

Dewan Perwakilan Rakyat AS akan melakukan pemungutan suara terhadap puluhan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Iran dan faksi yang didukung Iran di wilayah tersebut sebagai tanggapan terhadap ratusan rudal dan drone yang diluncurkan ke Israel. RUU tersebut akan memaksa AS untuk sepenuhnya menerapkan sanksi terhadap Iran dan memastikan agar sanksi tersebut tidak dilanggar, membatasi impor Iran dan transaksi antara Iran dan lembaga keuangan AS, serta memberikan sanksi terhadap perusahaan Tiongkok yang membeli minyak dari Iran.

Serangan Iran terjadi sebagai respons terhadap serangan Israel pada awal bulan terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan beberapa perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua komandan tertinggi. Serangan ini menandai pertama kalinya Iran menyerang Israel secara langsung, meskipun kedua negara telah lama terlibat dalam perang bayangan. Kelompok Syiah yang didukung oleh Iran seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman juga turut serta dalam serangan balasan tersebut, sementara AS, Inggris, dan Prancis membantu Israel dalam mencegat milisi dan roket tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyatakan bahwa negaranya tidak menginginkan lebih banyak ketegangan dan eskalasi di kawasan. Dia juga menyerukan AS untuk menerima tanggapan Iran terhadap Israel dan tidak campur tangan dalam sikap Iran saat ini. Iran memperingatkan bahwa akan membalas serangan Israel atau AS di masa depan jika keduanya bekerja sama.

MEMBACA  Larangan Penggunaan Hijab bagi Anggota Paskibraka, MUI Jabar: Kemunduran dalam Berpancasila