Aplikasi Pelacak Makanan Bergizi Gratis untuk Ibu dan Balita

Nusa Dua, Bali (ANTARA) – Kementerian Penduduk dan Pengembangan Keluarga Indonesia telah meluncurkan aplikasi digital untuk memantau program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang belum ikut pendidikan anak usia dini.

“Aplikasinya sudah siap,” kata Sekretaris BKKBN, Budi Setiyono, pada Rabu di Forum Keluarga Berencana Asia Pasifik 2030.

Aplikasi ini memungkinkan pelacakan real-time indikator perkembangan anak seperti tinggi badan, berat badan, warna kulit, dan kondisi rambut.

Anak yang menunjukkan tanda-tanda stunting meski dapat MBG akan dirujuk ke puskesmas terdekat untuk perawatan lebih lanjut, tambahnya.

Kementerian mendukung distribusi dan manajemen MBG untuk kelompok sasaran "3B"—yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang belum sekolah.

Aplikasi ini mengumpulkan data dinamis tentang ibu hamil dan mengevaluasi dampak program pada pertumbuhan anak mulai dari kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan.

“Kami sedang meningkatkan akurasi data dan identifikasi ibu hamil. Datanya dibagikan ke Badan Gizi Nasional agar bantuan MBG tersalurkan dengan benar,” ujar Setiyono.

Menurut Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, pengeluaran untuk MBG mencapai Rp20 triliun pada awal Oktober 2025.

Dana tersebut telah didistribusikan melalui 13.000 Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, yang menguntungkan 30 juta penerima.

Angka pengeluaran ini mewakili 18,3% dari alokasi dana MBG tahun 2025 sebesar Rp71 triliun, yang menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun.

Jawa memiliki jumlah penerima tertinggi, yaitu 13,26 juta, diikuti Sumatera (4,86 juta), Sulawesi (1,70 juta), Kalimantan (1,03 juta), Bali-Nusa Tenggara (1,34 juta), dan Maluku-Papua (0,52 juta).

MEMBACA  Serangan ransomware CDK memaksa dealer mobil untuk menggunakan pena dan kertas