Pemerintah Indonesia sudah secara resmi menerapkan sistem layanan aplikasi “All Indonesia”, yang sekarang digunakan di semua bandara dan pelabuhan internasional.
“Kami harap ini akan membuat perjalanan lebih mudah, nyaman, efisien, dan mengurangi waktu perjalanan bagi para pelancong yang datang dari luar negeri,” ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) di Tangerang pada hari Rabu.
Menurut AHY, aplikasi All Indonesia telah diterapkan di seluruh negeri di semua bandara dan pelabuhan, memberikan sistem layanan terpadu untuk mempermudah proses perjalanan.
“Pastinya, integrasi ini adalah hasil kerja keras dari semua pihak, terutama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, dalam meningkatkan layanan publik,” katanya.
AHY menjelaskan bahwa All Indonesia dirancang untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dan pengiriman di bandara dan pelabuhan, mencakup persyaratan kesehatan, bea cukai, dan karantina.
“Sistem ini mengintegrasikan fungsi-fungsi seperti bea cukai, pemeriksaan kesehatan, dan biaya karantina untuk hewan, termasuk ikan dan produk terkait, yang masuk ke Indonesia,” tambahnya.
AHY menyatakan bahwa layanan baru ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata sekaligus menarik lebih banyak investasi, mendukung ambisi Indonesia untuk menjadi destinasi pariwisata kelas dunia.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Adrianto menekankan bahwa selama peluncuran layanan All Indonesia, keamanan data dan kenyamanan pengguna tetaplah prioritas.
“Kami berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan dan memastikan keamanan data pengguna,” ujarnya.
Adrianto menambahkan bahwa penumpang dan barang yang masuk ke negara akan terdeteksi otomatis melalui sistem yang terhubung dengan pihak berwajib pengawas terkait.