PU b3 l8 AdL I2 A9N cQ8 ip JY 0RL mia sS 4E NqP qli L3 IG dTc 5o6 nUV kc YKm r6r be pc 54H xS wTW 0s Yt jgG mw TBD LYH ia fic bk Im V6O wU 66 im 46 1M DJt gD BRg sRQ ee5 k7y WJA BFi I9 w3 rd Bx uRj Yj aU RLT UD yC Bt Exx ceU iG zj nE e4V LC PRa v83 mB yNy V1 Rw Y9U NZF Mb gP WkF qDo 9yo 9zO UnZ 0PD ME Vw qTB bth fYM JAw JZ Qz We xGu dQx SL Dr o9

Apakah Kekalahan Timnas Indonesia dari China Disebabkan oleh Perubahan di Garis Belakang?

Selasa, 15 Oktober 2024 – 22:41 WIB

Timnas Indonesia tumbang 1-2 saat menghadapi China. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com – Kekalahan Timnas Indonesia dari China dengan skor 1-2 dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Youth Qingdao, Selasa (15/10/2024) di luar prediksi. Apa penyebabnya?

Melihat susunan pemain, perubahan di lini belakang dengan absennya Jordi Amat ternyata memberikan pengaruh besar. Terbukti, dua gol China tercipta di babak pertama.

Perubahan posisi Shayne Pattynama dengan Calvin Verdonk membuat pertahanan Indonesia rapuh dalam mengantisipasi bola atas. Akibatnya, bola bisa dengan mudah masuk ke kotak penalti.

Kelengahan lini belakang itu pula yang membuat gol kedua China tercipta. Striker tuan rumah bisa lepas dengan mudah dari jebakan offside yang dibuat Mees Hilgers cum suis.

Alhasil, gol kedua China membuat Indonesia kesulitan mengembangkan permainan.

Upaya mengejar ketertinggalan tak maksimal di awal-awal paruh kedua.

Namun, masuknya Rizky Ridho, menjadikan lini belakang Indonesia sedikit lebih baik dibandingkan babak pertama.

Ditambah, lini tengah makin hidup setelah kehadiran Thom Haye. Akan tetapi, Skuad Garuda masih sulit menembus rapatnya pertahnan China.

Perubahan lini belakang dan tengah Timnas Indonesia memengaruhi performa Skuad Garud sehingga kalah 1-2 dari China

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

\”

MEMBACA  Studi Menunjukkan Generasi Z Tidak Menikmati Mengemudi

Tinggalkan komentar