Australia – AstraZeneca secara resmi menarik vaksin COVID-19 di seluruh dunia. Keputusan ini diambil setelah perusahaan farmasi tersebut mencabut izin edarnya secara sukarela di Uni Eropa.
Pada Selasa, 7 Mei 2024, Badan Obat Eropa mengumumkan bahwa vaksin AstraZeneca tidak lagi diizinkan untuk digunakan. AstraZeneca menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena kini telah tersedia berbagai vaksin baru yang lebih cocok untuk varian virus Corona yang baru muncul. Selain itu, permintaan terhadap vaksin AstraZeneca juga telah menurun dan produksi serta pasokannya telah dihentikan.
Menurut pernyataan dari AstraZeneca, lebih dari 6,5 juta nyawa telah terselamatkan dalam tahun pertama penggunaan vaksin tersebut dan lebih dari 3 miliar dosis telah dipasok ke seluruh dunia. Meskipun demikian, vaksin AstraZeneca telah dihentikan penggunaannya di berbagai negara dan tidak lagi tersedia di Australia sejak Maret 2023.
Vaksin COVID-19 dari AstraZeneca, yang kini dikenal dengan nama Vaxzevria, telah memainkan peran penting dalam upaya global untuk mengakhiri pandemi. Meskipun vaksin ini terbukti aman dan efektif, terdapat risiko efek samping yang jarang namun serius, seperti trombosis dengan trombositopenia.
Prof Catherine Bennett dari Deakin University mengatakan bahwa vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa dan memainkan peran penting dalam melawan virus Corona. Meskipun COVID-19 masih menyebabkan kematian, penggunaan vaksin telah membantu melindungi masyarakat dan mengurangi kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar formulasi vaksin COVID-19 harus menargetkan garis keturunan virus JN.1. Meskipun vaksin AstraZeneca telah ditarik dari peredaran, kontribusinya dalam memerangi pandemi tetap diakui.
Vaksin COVID-19 telah memainkan peran penting dalam melawan pandemi global, dan penarikan vaksin AstraZeneca menandai babak baru dalam upaya kesehatan masyarakat untuk menangani COVID-19.