Angkatan Udara menekankan teknologi dirgantara dalam bantuan bencana

Badung, Bali (ANTARA) – Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Tonny Harjono, dalam Forum Kekuatan Udara dan Antariksa Wilayah Bali 2024 pada hari Selasa, menekankan peran penting teknologi kedirgantaraan dalam mengelola bencana alam.

Beliau juga menekankan pentingnya kesiapan dan kerja sama internasional dalam mengatasi bencana alam, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

“Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik, menghadapi risiko tinggi bencana alam. Oleh karena itu, teknologi kedirgantaraan, termasuk pesawat tanpa awak (UAV) dan satelit, sangat penting untuk meningkatkan efektivitas Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (HADR),” katanya.

Beliau menegaskan bahwa teknologi kedirgantaraan mendukung operasi penyelamatan dan membantu meminimalkan dampak bencana.

Harjono juga menyoroti peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam.

Mengutip data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), beliau mencatat bahwa banjir, gempa bumi, dan bencana lain pada tahun 2023 memengaruhi lebih dari 26 juta orang.

Beliau menekankan perlunya kesiapan dalam teknologi kedirgantaraan dan kerja sama internasional untuk mengatasi kejadian bencana dengan efektif.

Beliau mencontohkan penanganan yang efektif terhadap letusan Gunung Semeru dan gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018 berkat penggunaan teknologi informasi.

“Teknologi saja tidak cukup. Kerja sama internasional sangat penting bagi kita untuk terus memperluas kemitraan, belajar dari satu sama lain, dan membangun ketahanan,” katanya.

Sekitar 200 peserta dari berbagai negara menghadiri Forum Kekuatan Udara dan Antariksa Wilayah Bali 2024, yang bertujuan sebagai platform berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait teknologi kedirgantaraan dan operasi HADR.

Di forum tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan TNI Angkatan Udara Indonesia menampilkan pembicara yang mengkhususkan diri dalam UAV, satelit, dan C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance).

MEMBACA  Korea Memimpin Perolehan Medali Emas Panahan di Paris 2024

Berita terkait: Angkatan Udara membahas visi kedirgantaraan nasional setelah dua dekade

Berita terkait: Indonesia berencana meningkatkan kesiapan tempur dengan teknologi drone Turki

Copyright © ANTARA 2024