Jakarta (ANTARA) – Seorang anggota DPR RI pada Rabu mendesak aparat untuk membongkar seluruh jaringan narkoba yang terkait dengan Dewi Astutik, yang diduga sebagai pengedar besar yang baru-baru ini ditangkap di Kamboja. Penangkapannya harus membuka jalan untuk mengungkap semua tingkat sindikat tersebut.
Martin Tumbelaka, anggota Komisi III DPR, mengatakan Astutik memegang peran strategis dalam operasi lintas negara yang membentang dari pemasok Segitiga Emas dan rute Sabuk Emas hingga pasar di Asia Timur dan Tenggara.
“Jangan berhenti pada satu nama. Penangkapan ini harus digunakan untuk melacak seluruh rantai — para supplier, operator logistik, pencuci uang, dan para pelindungnya. Semuanya harus diungkap,” kata Tumbelaka di Jakarta.
Dia mengatakan pemerintah perlu memperkuat analisis intelijen untuk melacak jaringan narkoba yang semakin adaptif dan beroperasi di banyak yurisdiksi.
Tumbelaka menambahkan, keterkaitan Astutik dengan jaringan Fredy Pratama menunjukkan bahwa sindikat narkoba besar sekarang saling tumpang tindih dan menguatkan, sehingga membutuhkan penyidik untuk membongkar struktur mereka secara bersamaan.
“Ini bukan geng kecil. Penegak hukum harus memutus semua simpulnya, termasuk aliran keuangan internasional yang mendukung operasi mereka,” ujarnya.
Dia menambahkan, penangkapan Astutik harus menjadi langkah pembangunan momentum untuk memulihkan kepercayaan publik pada penegakan hukum narkoba nasional Indonesia.
“Pesanannya jelas: negara hadir, negara mengejar mereka, dan negara tidak akan mundur terhadap kartel internasional,” katanya.
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dengan dukongan polisi Kamboja, menangkap Astutik — yang juga dikenal sebagai “Mami” — atas dugaan perannya dalam penyelundupan dua ton sabu-sabu yang terkait dengan jaringan Segitiga Emas.
Astutik, yang juga dicari oleh otoritas Korea Selatan, ditahan di Sihanoukville, Kamboja barat. Setelah penangkapannya, BNN merepatriasinya ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Selasa (2 Des).
Astutik, yang juga dikenal sebagai Paryatin, kini sedang diperiksa oleh penyidik narkoba.
Berita terkait: Buronan Interpol Dewi Astutik ditangkap dalam razia narkoba di Kamboja: BNN
Penerjemah: Bagus AR, Rahmad Nasution
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025