Anggota Dewan Mendesak Pembuatan Rumah Aman untuk Cegah Perdagangan Bayi

Jakarta (ANTARA) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI), Netty Prasetiyani Aher, mendesak pemerintah untuk menyediakan rumah aman bagi perempuan hamil dalam situasi rentan sebagai langkah pencegahan perdagangan bayi.

"Perluas layanan perlindungan sosial dan tempat tinggal untuk perempuan hamil yang tidak mendapat dukungan, termasuk remaja korban kekerasan seksual," kata Netty dalam pernyataan resminya yang diterima di Jakarta pada Kamis.

Pernyataannya muncul sebagai tanggapan atas terungkapnya kasus perdagangan bayi oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar).

Dia menyatakan bahwa kasus ini mencerminkan kelemahan sistem perlindungan bayi, ibu rentan, dan perempuan di bawah tekanan sosial atau ekonomi di Indonesia.

Terungkap bahwa setidaknya 24 bayi dijual oleh sindikat ke luar negeri, dengan harga antara Rp11 juta hingga Rp16 juta per bayi, dan beberapa bahkan dijual sebelum dilahirkan.

Polda Jabar menyatakan akan terus menyelidiki kasus ini dan bekerja sama dengan Interpol untuk melacak korban lain yang mungkin dikirim ke luar negeri.

"Praktik keji ini hanyalah puncak gunung es dari masalah struktural yang lebih dalam, seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi, lemahnya perlindungan sosial bagi perempuan hamil di luar nikah, dan celah hukum yang dimanfaatkan sindikat perdagangan manusia," jelas Netty, yang duduk di Komisi IX yang mengurusi kesehatan dan perlindungan sosial.

Dia menekankan bahwa perempuan hamil yang menghadapi kesulitan ekonomi, kekerasan seksual, atau ditinggalkan, serta mereka yang tidak memiliki perlindungan atau pilihan hidup aman, menjadi sasaran empuk jaringan perdagangan manusia.

Netty mendesak pemerintah untuk memperkuat sistem deteksi dini dan menindak praktik adopsi ilegal. Dia juga mengajak kelompok masyarakat sipil, organisasi komunitas, dan lembaga keagamaan untuk memberikan dukungan psikososial dan moral bagi ibu dan anak rentan.

MEMBACA  Sekjen PKS Akan Mengunjungi Kantor Pusat Nasdem Sore Ini, Mau Apa?

"Negara harus hadir tidak hanya bertindak setelah kejahatan terjadi, tapi juga mencegahnya sejak awal melalui perlindungan dan pemberdayaan," ujarnya.

Berita terkait: Polisi bongkar sindikat perdagangan bayi ke Singapura
Berita terkait: Polisi selamatkan dua bayi laki-laki dari perdagangan manusia

Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025