Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk penanganan bencana di Sumatra tidak menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, penanganan bencana justru memberikan efek netral hingga positif, meski menyebabkan kerugian di wilayah terdampak.
“Itu malah bisa memberi dorongan kecil. Memang ada kerugian disana, tapi ada pembangunan perumahan dan hal lain. Itu akan menciptakan tambahan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin.
Purbaya menjelaskan bahwa kegiatan rekonstruksi, seperti perumahan dan berbagai proyek infrastruktur, akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Terkait rekonstruksi pascabencana, menteri menyatakan dana tambahan dialokasikan merata ke berbagai daerah, membantu memastikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi tetap terbatas.
Selanjutnya, kementeriannya mendorong penggunaan skema yang ada, seperti pinjaman pemerintah daerah ke PT Sarana Multi Infrastruktur untuk rekonstruksi infrastruktur yang rusak, termasuk jembatan dan jalan.
Purbaya kemudian menyampaikan kesiapan memberikan keringanan, termasuk kemungkinan penghapusan kewajiban jika infrastruktur rusak atau hancur akibat bencana.
Menteri juga memastikan bahwa anggaran penanganan bencana, termasuk pembangunan hunian sementara dan permanen bagi warga terdampak, tersedia.
Anggaran ini disediakan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan dinilai memadai, dengan ruang untuk alokasi tambahan jika diperlukan.
BNPB telah mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp1,6 triliun (US$93 juta), dengan sisa sekitar Rp1,3 triliun (US$75,7 juta) yang masih tersedia.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke pos pengungsian pada 12 Desember, Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan hunian sementara maupun permanen bagi korban terdampak banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Akan ada hunian sementara dan hunian tetap yang sudah kita rencanakan. Anggarannya sudah di alokasikan, tetapi butuh waktu,” ucapnya.
Berita terkait: Indonesia bentuk Pusat Krisis Nasional usai banjir dan longsor
Berita terkait: Prabowo perintahkan percepatan penyediaan hunian untuk korban bencana Sumatra
Penerjemah: Maria Cicilia/Fathur Rochman, Resinta S
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025