Sabtu, 30 Agustus 2025 – 11:26 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, kembali tunjukkan kepeduliannya untuk pembinaan sepak bola usia dini.
Baca Juga :
Momen Haru Emil Audero dan Jay Idzes Berpelukan di Lorong Pemain, Cremonese Tekuk Sassuolo 3-2
Setelah sukses di edisi pertama, Andre resmi gelar Andre Rosiade Cup Jilid 2 di Asiop Training Ground (ATG) Sentul, Bogor, Sabtu 30 Agustus 2025.
Turnamen ini diikuti lima kelompok umur, dari U-8 sampai U-12, dan bisa ditonton langsung lewat kanal YouTube Andre Rosiade.
Baca Juga :
Panas, Perang Saudara Indonesia Tercipta di Tanah Italia! Jay Idzes Vs Emil Audero
Andre tegaskan, tujuan utama turnamen ini adalah untuk lahirkan pemain Timnas Indonesia dari jalur pembinaan yang berjenjang.
“Komitmen saya, ingin hasilkan pemain Timnas yang lahir, besar, dan belajar sepak bola di Indonesia, bukan yang instan dari luar negeri,” kata Andre yang juga penasihat Semen Padang FC.
Baca Juga :
Resmi! Jay Idzes Debut di Sassuolo, Langsung Lawan Emil Audero
Politikus Gerindra itu nilai program naturalisasi sah-sah aja dilakukan, tapi tidak boleh jadi solusi jangka panjang.
“Naturalisasi itu capaian instan. Tapi ke depan kita harus serius membina pemain dari kelompok umur. Insya Allah kita bisa kalau mau,” ujarnya.
Andre contohkan Jepang dan Korea Selatan yang sukses bangun kompetisi usia muda berjenjang sampai level senior.
“Anak-anak kita di U-11 bisa kalahkan negara lain. Tapi setelah U-17 kita kehilangan kompetisi. Itu PR besar kita,” tegas Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Ia harap PSSI fokus benahi sistem pembinaan setelah Piala Dunia 2026. “Kalau netizen tanya kenapa U-16 dan U-17 kita bagus tapi di senior turun, jawabannya karena tidak ada kompetisi berjenjang. Saya harap pak Erick fokus perbaiki ini, termasuk bersihkan liga dari mafia,” tutur Andre.
Turnamen ini dibuka langsung oleh Plt Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Ia berpesan agar anak-anak bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas.
“Kemenangan dengan cara curang itu kekalahan. Kekalahan dengan cara sportif, itulah kemenangan yang sebenarnya,” kata Indra.
Indra juga apresiasi langkah Andre. “Terima kasih kepada pak Andre. Turnamen seperti ini penting dan semoga bisa digelar di banyak daerah,” ujarnya.
Mantan pelatih Timnas Indonesia itu ingatkan, jadi pemain nasional bukan cuma soal kemampuan main bola.
“Sekolah harus rajin, ibadah harus rajin, attitude dijaga. Orangtua harus mendukung penuh. Karena 2034 kita ingin anak-anak Indonesia bawa kita ke Piala Dunia,” tegas Indra.
Selain itu, Indra titip pesan untuk para pelatih agar jadikan turnamen usia muda sebagai tolok ukur.
“Anggap saja ini ujian nasional. Evaluasi hasilnya, tingkatkan kualitas latihan, dan terus belajar agar anak-anak kita benar-benar siap jadi pemain masa depan,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Andre mencontohkan Jepang dan Korea Selatan yang sukses membangun kompetisi usia muda berjenjang hingga level senior.