Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Jenderal TNI (Purn.) Andika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) telah menyiagakan Satgas Anti Politik Uang di seluruh wilayah Jawa Tengah. Satgas tersebut bertugas untuk melakukan pengintaian dan penangkapan praktik politik uang yang rawan terjadi menjelang dan pada hari pencoblosan tanggal 27 November 2024.
Hendi mengungkapkan bahwa anggota satgas anti politik uang yang berhasil menangkap pelaku kecurangan politik uang akan mendapatkan bonus khusus. “Ada bonus bagi yang bisa menangkap dan melaporkan ke Bawaslu, yang angkanya juga lumayan. Artinya, mari kita bekerja untuk bangsa ini sesuai prosedural yang berlaku,” ungkap Hendi. “Pokoknya kalau ada bukti, kita sudah perintahkan untuk tangkap dan bawa ke Bawaslu,” tambahnya.
Hendi juga menyebut bahwa praktik politik uang menjadi tantangan tersendiri dalam Pilgub Jateng 2024. Meskipun hampir tidak masuk akal untuk menjalankan praktik politik uang dengan angka yang fantastis, Hendi menyebut bahwa praktik tersebut tetap menjadi titik kerawanan dalam Pilgub Jateng kali ini. Hendi berharap masyarakat lebih cerdas dalam memilih pasangan calon yang diyakini dapat membawa Jawa Tengah ke arah yang lebih baik.
Hendi juga mengungkapkan bahwa selama masa tenang, dirinya akan lebih banyak melakukan aktivitas pengajian dengan keluarga dan tim sukses. “Kita siapkan diri kita, keluarga, dan tim sukses untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah lewat pengajian. Mas Pacul juga sudah minta untuk seluruh pendukung berpuasa di hari tenang, terus sorenya kita buka puasa bersama,” jelas Hendi.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno
Tantangannya memang di situ, yang pasti dilakukan oleh orang-orang untuk memuluskan ambisinya. Meskipun kadang-kadang ini nggak masuk akal. Masak dengan pemilih 28 juta harus pakai uang sih. Coba kalau kita ambil 18 juta saja, dikali seratus ribu Rupiah, itu sudah 1,8 triliun. Terus gimana itu mikirnya,” terang Hendi.