Ancaman Abrasi di Perbatasan RI-Malaysia, Herzaky Berkomitmen Perjuangkan Pembangunan Pengaman Pantai

KALBAR – Abrasi yang terjadi di pantai Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sangat merisaukan. Dampak dari abrasi yang diperburuk oleh perubahan iklim mengancam jalan utama dan lahan pertanian. Ini bisa ganggu swasembada pangan di Kalbar.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Matang Danau, Halipi, dan Camat Paloh Budi Susanto saat Staf Khusus (Stafsus) Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Herzaky Mahendra Putra mengecek lokasi yang terdampak abrasi pada 9-10 Juli 2025.

Perjalanan darat sekitar tujuh jam dari Pontianak, ibu kota Kalbar, tidak mengurungkan niat Herzaky untuk mendengarkan aspirasi warga di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Baca Juga: Cegah Abrasi Kalteng, GAPKI Kelola 50 Hektar Lahan Mangrove

Jika tidak segera ditangani, bukan cuma sawah yang hilang, tapi juga mata pencaharian ribuan orang. Menurut warga, abrasi mengikis pantai 5-8 meter setiap tahun. Salah satu jembatan bahkan pernah roboh diterjang ombak.

Herzaky menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pembangunan pengaman pantai di Matang Danau, yang terbukti bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: Seminar Nasional Uhamka Soroti Kesehatan Mental Gen Z Karena Krisis Iklim

"Kondisi di sini sangat darurat. Abrasi menghilangkan 5-8 meter pantai setiap tahun dan ancam jalan utama yg menghubungkan desa-desa. Dulu ada lapangan bola, sekarang sudah hilang dimakan laut," kata Halipi kepada Herzaky.

(foto: istimewa)

MEMBACA  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Meminta Pemerintah Kota Untuk Mengatasi Banjir dengan Menggunakan Bor Penyedot Saluran Air