Anak Buah Purbaya Bocorkan Pungutan Bea Keluar Batu Bara Awal 2026

Selasa, 16 Desember 2025 – 18:56 WIB

Jakarta, VIVA – Kementerian Keuangan melalui Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, Febrio Kacaribu mengatakan, pihaknya akan segera merilis aturan bea keluar batu bara. Rencananya, pungutan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.

Saat ini, Febrio mengaku bahwa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mengatur soal bea keluar batu bara itu masih sedang dipersiapkan. Dia berharap aturan tersebut bisa diterbitkan sebelum tahun 2025 berakhir.

"Kita sedang siapkan (PMK). Sesuai hasil rapat dengan DPR, arahannya memang untuk menerapkan pungutan bea keluar," kata Febrio di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12).

Ketika ditanya lebih lanjut soal detail PMK tersebut, Febrio belum membeberkannya secara rinci. Dia hanya memastikan bahwa bea keluar batu bara rencananya akan mulai diberlakukan dan dipungut mulai 1 Januari 2026.

"Iya, (akan dipungut mulai 1 Januari 2026). Tarifnya sedang kita siapkan, nanti akan kita umumkan," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pihaknya membuka peluang untuk mengenakan bea keluar terhadap komoditas batu bara pada tahun 2026. Namun, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah masih mengkaji potensi dari rencana tersebut.

"Sedang dibicarakan, mungkin tahun depan diimplementasikan,” kata Purbaya di Jakarta, Rabu (26/11).

Purbaya menjelaskan, rencana ini mempertimbangkan bahwa penerimaan pemerintah dari ekspor batu bara relatif lebih kecil dibandingkan komoditas lain, seperti minyak dan gas bumi (migas) yang memiliki skema bagi hasil.

“Kalau untuk migas zaman dulu, kontrak bagi hasilnya bisa 85 untuk pemerintah, 15 untuk perusahaan. Untuk batu bara lebih kecil dari itu. Ini masih bisa ditingkatkan tanpa mengganggu industrinya,” ujarnya.

Meski akan dikenakan bea keluar, Purbaya menjamin daya saing batu bara Indonesia di pasar internasional tidak akan terdampak. Hanya saja, keuntungan yang diterima oleh pelaku industri kemungkinan akan berkurang.

MEMBACA  Rencana Serangan Netanyahu terhadap Iran: Jangan Abaikan Genosida Keji di Gaza

“Tidak (akan membuat batu bara kita tidak kompetitif). Hanya untuk mereka (pelaku industri) saja nanti yang lebih sedikit. Kalau mereka menaikkan harga, ya nanti tidak akan laku,” pungkasnya.

Tinggalkan komentar