Pemerintah Indonesia berencana mengarahkan dana kekayaan negara, Danantara, untuk memberikan dukungan keuangan kepada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditunjuk untuk memperkuat sektor manufaktur.
Pada konferensi pers di Jakarta pada hari Selasa, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang menekankan bahwa KEK yang berfokus pada kesehatan di Sanur, Bali, tidak masuk dalam prioritas pendanaan Danantara.
“Saya percaya Danantara tidak ada rencana untuk KEK Sanur, yang sudah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, karena zona ini fokus di kesehatan. Tujuan kita adalah mengarahkan dana Danantara ke KEK manufaktur,” ujarnya.
Dia mencatat bahwa presiden telah menginstruksikan para pembantunya untuk memastikan Danantara berperan dalam mendukung pertumbuhan KEK di Indonesia.
“Untuk sekarang, fokus kita adalah pada sektor manufaktur,” ujarnya lagi, sambil membuka kemungkinan memperluas pendanaan ke KEK di luar sektor tersebut.
Dia menambahkan bahwa pemerintah bermaksud menyalurkan dana Danantara ke KEK di Indonesia bagian timur dimana infrastrukturnya masih kurang berkembang.
“Beberapa KEK industri di wilayah timur kesulitan tumbuh karena terbatasnya infrastruktur dan pendanaan. Karena itu, Danantara akan turun tangan untuk membantu mendorong mereka,” jelas Manansang.
Selain di Indonesia timur, dia mengatakan Danantara mungkin juga mendukung KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kalimantan Timur untuk memajukan hilirisasi minyak sawit mentah (CPO).
“Kita mungkin juga akan mendorong KEK-KEK ini, mengingat potensi besarnya dalam hilirisasi CPO,” catatnya.
Manansang lebih lanjut mengungkap rencana bagi Dewan Nasional KEK untuk bertemu dengan perwakilan Danantara guna menentukan jumlah pasti pendanaan yang dibutuhkan untuk setiap KEK yang ditargetkan.
Translator: Bayu S, Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025