Alasan Thailand Ingin Bergabung dengan BRICS Meski Dihujat

Thailand akan segera menjadi anggota BRICS. FOTO/iStock

Thailand sedang mengupas alasan-alasan mengapa mereka ingin bergabung dengan BRICS. Dilansir dari Reuters, Thailand berharap bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS pada pertemuan puncak di Rusia bulan Oktober mendatang.

Thailand telah mengajukan permintaan resmi untuk bergabung dengan BRICS dan berharap mendapat tanggapan positif. Mereka ingin menjadi anggota pertama kelompok tersebut dari Asia Tenggara.

Alasan Thailand Gabung BRICS

1. Prioritaskan Multilateralisme

Thailand menekankan pentingnya memprioritaskan multilateralisme dan memperkuat peran negara-negara berkembang di arena internasional, yang sejalan dengan prinsip-prinsip BRICS. Mereka ingin berpartisipasi dalam kelompok tersebut untuk membangun hubungan bilateral di panggung internasional.

2. Ingin Negara Berkembang Memainkan Peran Besar di Sisi Ekonomi

Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa, melihat jaringan negara-negara BRICS sebagai peluang ekonomi dan berbicara tentang keadilan dan kesetaraan bagi negara-negara berkembang. Mereka ingin negara berkembang memainkan peran lebih besar dalam mengendalikan urusan dunia.

Thailand berharap keanggotaannya dapat meningkatkan partisipasinya dalam kebijakan ekonomi internasional dan menciptakan tatanan dunia baru. Mereka juga dapat mendorong negara-negara lain di Asia Tenggara untuk bergabung dengan BRICS.

3. Berkontribusi Membuat BRICS Merambah Asia Tenggara

Thailand ingin mendukung upaya Tiongkok dan Rusia untuk memperluas pengaruh ekonomi mereka di Asia Tenggara dengan bergabung dengan BRICS. Mereka berharap dapat berkontribusi terhadap pengaruh kolektif blok tersebut dalam kebijakan ekonomi global.

Ada beberapa kritik terhadap keputusan Thailand untuk bergabung dengan BRICS. Namun, Menteri Luar Negeri Thailand menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak menunjukkan dukungan bagi pihak mana pun atau upaya untuk melawan kekuatan pihak lain.

(nng)

MEMBACA  Elon Musk, dalam Tur Rehabilitasi, Mengaku 'Sebagai Yahudi dengan Aspirasi'