Alasan Istana Soal Presiden yang Tidak Gunakan Media Sosial

Rabu, 1 Oktober 2025 – 09:06 WIB

Jakarta, VIVA – Di jaman digital kayak sekarang, media sosial udah jadi bagian dari hidup sehari-hari. Bangun tidur, yang dicari pertama bukan kopi lagi, tapi notifikasi dari Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, atau WhatsApp. Mulai dari ngobrol sama temen, cari inspirasi, sampe cari cuan, semuanya bisa lewat media sosial.

Nggak bisa dipungkiri, media sosial punya banyak banget manfaat. Informasi nyebar cepat, promosi usaha jadi lebih gampang, dan siapa aja bisa punya "panggung" sendiri.

Tapi, ada presiden yang ogah pake media sosial. Bahkan, pihak istana sampe harus klarifikasi. Presiden dan istana yang dimaksud adalah Vladimir Putin dan Kremlin – sebutan untuk Istana Kepresidenan Rusia di Moskow.

Ngalurin dari situs Russia Today, Rabu, 1 Oktober 2025, Presiden Rusia Vladimir Putin nggak punya rencana buat ngelola akun media sosial pribadi, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov. Menurut dia, sang presiden ‘hadir di media sosial’ lewat saluran resmi Kremlin, tapi nggak berniat terlibat langsung.

"Makanya? Soalnya kayak yang dia (Vladimir Putin) bilang berkali-kali, itu (ngelola akun media sosial pribadi) bukan urusannya," jelasnya.

Dia sebelumnya nyatet kalo staf Kremlin terus kasih tau Putin tentang topik-topik yang lagi tren di dunia maya, sementara keluarga dan kenalannya kadang jugaa bagi informasi sama dia.

Tahun 2017, mantan agen KGB itu bilang kalo jadwalnya nggak nyisain waktu buat jelajah internet. Menurut Putin, waktu luang yang dia punya lebih baik dipake buat kebugaran dan kegiatan lain yang bantu dia lepas stres.

"Saya atur jadwal supaya ada waktu buat perkembangan kreativitas, kayak dengerin musik, olahraga, atau ngobrol sama teman. Dan, saya nggak ada waktu buat itu (jelajah internet atau aktif di media sosial)," tegas Vladimir Putin.

MEMBACA  Kasihan, Kecewa pada Seseorang, Hingga Jadi Seperti Ini

Bukan cuma itu. Presiden juga dikenal ogah sama ponsel pintar – sesuatu yang dianggap para pendukungnya sebagai aset keamanan yang sangat penting.

Dokumen yang dibocorin tahun 2015 oleh whistleblower NSA, Edward Snowden, ungkap kalo Amerika Serikat (AS) doyan nyadap telepon para pemimpin asing, termasuk sekutu dekatnya kayak Kanselir Jerman waktu itu, Angela Merkel.

Halaman Selanjutnya

"Mengapa? Karena seperti yang sudah dikatakannya (Vladimir Putin) berkali-kali kalau itu (mengelola akun media sosial pribadi) bukan urusan dia," jelasnya.