Selasa, 12 Maret 2024 – 07:33 WIB
Jakarta – Dalam 40 hari setelah kepergian anaknya, Tamara Tyasmara tertangkap sedang karaokean. Video Tamara Tyasmara saat sedang menyanyi bersama teman-temannya kini menjadi viral di media sosial. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan terhadap tindakan yang dilakukan oleh Tamara.
Setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai keluarga Yudha Arfandi (YA) yaitu Savira Ramadhani, pemilik akun Instagram @svrramadhani, mengungkapkan perilaku Tamara Tyasmara. Awalnya akun @queenofcegil_ kemudian berganti nama menjadi @queenrabel20001. “Sudah berganti nama saja second account. Sudah menyadari bahwa ada yang mencari masalah,” ujar Savira dalam IG Story, seperti yang dikutip pada Selasa, 12 Maret 2024.
Kemudian, Savira menuliskan penilaiannya terkait tindakan Tamara yang merupakan seorang ibu yang ditinggalkan oleh anaknya. Seharusnya dalam situasi seperti itu, seorang ibu seharusnya merasa sedih bukan tertawa, dan ia juga menyarankan netizen untuk berkonsultasi dengan pakar.
“Silahkan saja untuk menilai. Seorang ibu yang kehilangan anaknya dengan cara dibunuh seharusnya tidak tertawa, bahkan sulit untuk bersuara. Sekarang sebaiknya kalian bertanya atau konsultasi dengan pakar. Apakah wajar bagi seorang ibu yang merasa anaknya dibunuh untuk mencari hiburan sebelum kasusnya selesai???” tulisnya. Savira juga menyebut kejadian yang menimpa anak Tamara sebagai takdir yang sedang bersama dengan abangnya, Yudha.
Ia juga mengajak netizen untuk menantikan penjelasan lebih lanjut yang akan disampaikan dalam persidangan.
“Jangan membahas akun, celingak-celinguk, merendam 12 kali, atau adegan tendangan. Semua itu akan dijelaskan dalam persidangan. Hanya saja orang-orang tidak menerima keterangan sebenarnya dari abang saya. Netizen tidak menerima kenyataan bahwa Dante meninggal karena memang sudah takdir. Sekarang lihat sendiri bagaimana ibunya sudah bisa bersenang-senang dan menerima kepergian anaknya,” ungkapnya. Savira bahkan lebih lanjut mengkritisi second account yang diduga milik Tamara dan jumlah followers yang mulai berkurang.
“Dari 77 menjadi 67, selamat kepada 10 orang yang telah bergabung dalam memperjuangkan kebenaran. Seperti kata orang Makassar, salamakki malampe rezkyta,” pungkasnya.