Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin menyerukan kepada seluruh jaksa di Indonesia untuk menjalankan tugas, khususnya penanganan kasus korupsi, dengan profesionalisme dan tidak memihak.
“Ingat, semua orang sama di mata hukum. Karena itu, penegakan hukum harus adil dan tidak diskriminatif,” ujarnya saat kunjungan kerja di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat (Kejati Kalbar) di Pontianak, menurut keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa.
Dia menyatakan tantangan yang dihadapi Kejaksaan Agung (Kejagung) semakin kompleks, sehingga membutuhkan kinerja yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel.
Burhanuddin menekankan bahwa kepercayaan publik terhadap Kejagung meningkat signifikan, terlihat dari survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang menempatkan Kejagung sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya di Indonesia.
Namun, dia mengakui bahwa pengakuan seperti ini sering memicu kritik dan tantangan. “Seperti pohon—semakin tinggi, semakin kencang angin yang harus ditahan,” katanya.
Burhanuddin meminta semua jaksa tetap fokus dan profesional menghadapi tantangan dan sorotan publik.
“Menghadapi berbagai serangan terhadap prestasi Kejagung, saya minta semua tetap teguh dan profesional. Kita harus jawab kritik dengan data dan fakta, serta jaga persatuan internal,” tegasnya.
Dalam kunjungan itu, dia juga memuji kontribusi Kejati Kalbar dalam menjaga kepercayaan publik.
Dia mendorong semua jaksa di wilayah itu untuk bekerja dengan integritas, menjaga kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung jawab yang diberikan.
Penerjemah: Nadia, Azis Kurmala
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025