Kamis, 7 November 2024 – 04:36 WIB
Medan, VIVA – Pada debat kedua Pilkada Sumatera Utara, calon gubernur Edy Rahmayadi yang berpasangan dengan Hasan Basri Sagala menunjukkan data yang kuat, berbeda dengan kompetitornya Bobby Nasution yang memiliki data yang lemah.
Baca Juga :
Edy Rahmayadi Sebut Kota Medan Terkotor se-Indonesia, Bobby Nasution: Itu Sebelum Saya Wali Kota
Penilaian tersebut datang dari Wasekjen DPP PDIP, Adian Napitupulu, yang menyaksikan langsung debat publik kedua Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024, yang berlangsung di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Kota Medan, pada Rabu malam, 6 November 2024.
Aktivis 98 tersebut mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala sangat kuat dibandingkan dengan data yang disampaikan oleh Bobby Nasution dalam debat tersebut.
Baca Juga :
Debat Pilgub Sumut Sempat Ricuh, Pendukung Edy Rahmayadi Mengaku Diancam
“Peristiwa itu, terjadi di Sumatera Utara, bisa. Pak Edy Rahmayadi dipimpin rasio datanya yang kuat, Bobby dipimpin oleh rasio rasa, datanya lemah,” ucap Adian Napitupulu kepada wartawan setelah debat publik tersebut.
Edy Rahmayadi-Hasan Basri dan Bobby Nasution-Surya di Debat Pilgub Sumut
Baca Juga :
Debat Pilkada, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution Saling Sindir soal Bus Listrik di Medan
Adian menyoroti data terkait Balai Latihan Kerja (BLK) yang disampaikan oleh Bobby Nasution, yang dianggap sangat lemah. Termasuk juga terkait dengan Kota Medan sebagai kota terkotor.
“Jumlah BLK, yang benar itu Pak Edy. Kemudian, Medan sebagai kota terkotor, itu disampaikan oleh KLHK, kalau tidak salah itu di tahun 2022. Itu juga terjadi di zaman Bobby. Namun, Bobby membantah hal tersebut,” jelas Adian.
Adian Napitupulu menegaskan bahwa Edy Rahmayadi menyampaikan data-data yang kuat dalam debat publik Pilgub Sumatera Utara tersebut.
“Apakah dia membantah karena lupa atau karena alasan lain, saya tidak tahu. Namun, dari segi data, saya melihat Pak Edy sangat kuat,” kata Adian Napitupulu.
Sebelumnya, Ketua KPU Sumut, Agus Arifin, mengatakan bahwa debat ini merupakan bagian dari tahapan Pilkada Sumut 2024 untuk menyampaikan visi, misi, dan program-program sesuai dengan tema yang telah ditetapkan.
“Debat publik kedua ini sangat ditunggu oleh kedua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut untuk memberikan kesempatan kepada 10,8 juta pemilih di Sumut agar mereka dapat mendengarkan program dan visi misi,” kata Arifin.
Arifin juga mengungkapkan bahwa debat ini memberikan kesempatan kepada kedua paslon untuk beradu gagasan dalam membangun Sumut lima tahun ke depan.
“Mereka dapat beradu kebijakan, gagasan, dan ide dengan tujuan mulia untuk membangun Sumut yang kita cintai,” tutur Agus.
Halaman Selanjutnya
Adian Napitupulu menegaskan bahwa Edy Rahmayadi menyampaikan data-data yang kuat dalam debat publik Pilgub Sumatera Utara tersebut.